MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang membutuhkan waktu dua hari untuk membersihkan sampah, pasca adanya karnaval di Desa Gampingan Kecamatan Pagak. Karnaval yang berlangsung Sabtu (11/10) lalu ini mampu menyedot animo masyarakat hingga membeludak.
Plt Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman menjelaskan, dibutuhkan dua hari untuk melakukan pembersihan pasca karnaval. Hal ini karena cuaca yang tidak mendukung. “Senin (13/10) sore turun hujan. Kemudian dilanjutkan pada hari Selasa untuk menuntaskan sampah yang masih belum tertangani,” jelas Avi, sapaan akrab Plt Kepala DLH Kabupaten Malang, Rabu (15/10) kemarin.
Menurutnya, penanganan sampah semestinya dilakukan pada Minggu (12/10), namun terkendala karena pembongkaran fasilitas pendukung karnaval belum tuntas. Di sisi lain, warga Desa Gampingan Kecamatan Pagak juga turut membantu mengumpulkan sampah di tepi jalan raya. Sebagian yang melakukan pembakaran sampah.
Berdasarkan pantauan Malang Posco Media di lapangan pada Senin (13/10) lalu, berbagai jenis sampah berserakan di sekitar jalan raya. Paling banyak berupa sampah plastik, seperti yang digunakan sebagai alas untuk penonton. “DLH Kabupaten Malang menurunkan 19 personel penyapu jalan, satu dump truk dari area Pagak, tiga arm roll dari area Kepanjen, dan satu truk sweeper, serta dibantu tiga personel penyapu dari Desa Gampingan,” urai Avi.
Dijelaskan, bila dihitung per dump truk berisi lima ton sampah, maka sampah pasca karnaval mencapai 30 ton. Dalam pembersihan juga turut membantu dari pihak panitia karnaval. “Dimohon kepada masyarakat, bisa lebih bijak kelola sampah, khususnya ketika merayakan event di area publik,” tandas Avi, menyampaikan imbauan kepada masyarakat. (den/udi)