Hari Ini Berangkat ke Jakarta
Malang Posco Media- Dua pasien kelainan jantung bawaan berangkat je Jakarta. Keduanya akan menjalani operasi koreksi untuk kelainan jantung bawaan di RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Dua pasien kelainan jantung ini adalah Aliena Anggraini, 18 tahun dan Mohammad Maulana, 10 tahun. Keduanya warga Kota Batu. Mereka diberangkatkan oleh Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya.
“Hari ini berangkat ke Jakarta naik kereta api. Didampingi oleh orang tua masing-masing,” kata Sekretaris YJI Cabang Malang Raya Mujiomo.
Sementara dari YJI Cabang Malang Raya hanya mengantar di Stasiun Kota Baru. “Nanti di Jakarta mereka akan dijemput tim untuk kemudian mengurus kebutuhan di sana (Jakarta), ” tambah Mujiono.
Dia menambahkan jika Kamis 2 Juni 2022 dua pasien ini akan diperiksa di Poliklinik RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
“Untuk jadwal operasinya kami belum tahu. Tapi yang jelas Kami (2/6) nanti keduanya akan menjalani pemeriksaan di poliklinik RS Jantung Harapan Kita, ” tambahnya.
Dia juga menguraikan untuk biaya kebutuhan pasien dan keluarga di Jakarta dibiayai oleh Baznas Kota Batu.
Sementara dr Valerinna Yogibuana S Sp JP (k) salah satu anggota tim dokter yang menangani Aliena dan Maulana mengatakan dua anak tersebut memiliki kelainan jantung bawaan biru. Dimana keduanya mengalami defek pada bilik jantung yang disertai hambatan aliran darah ke paru.
“Keduanya merupakan pasien jantung di RSSA Malang. Mereka ditangani oleh tim selama satu tahun terakhir. Dilakukan tindakan,” Kata Valerinna.
Tindakan yang dilakukan lebih rinci dijelaskan Valerinna adalah penanganan pengobatan. Pemeriksaan penunjang, selanjutnya mempersiapkan tindakan pembedahan.
“Karena kelainan jantung bawaan ini dapat, disembuhkan dengan pembedahan. Pembedahan koreksi namanya,” tambahnya.
Valerinna juga menjelaskan jika data menyebutkan di Indonesia setiap jam ada 4 bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan setiap jamnya.
“Setiap tahun ada 43.200 bayi lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) . 1/4 nya lahir dengan PJB kritis,” urainya.
Terkait hal ini Valerinna pun mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan.
“Dua pasien yang akanberangkat ini jenisnya sama yaitu biru. Dapat dideteksi dari fisik tubuhnya. Seperti bibir dan kuku,” katanya sembari menunjukkan jari salah satu pasien yang biru.
Kendati demikian, Valerinna meminta masyarakat tidak khawatir dengan pengobatan dan tindakan medis PJB dapat disembuhkan.
“Melalui deteksi dini kita bisa menaklukkan PJB, ” tandasnya. (ira/jon)