MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Malang membuat pasien Isoter di Kota Malang semakin banyak. Sesuai yang tercatat di Dashboard Website RSL Ijen Boulevard saat ini terisi 237 pasien. Sementara di Isoter SKB Blimbing sepekan setelah beroperasi sudah terisi 31 pasien.
Selain Isoter, pemerintah mengizinkan bagi masyarakat untuk menjalani isolasi mandiri (Isoman) bila memang kondisi lingkungannya memungkinkan. Tentunya harus di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Kota Malang melalui Puskesmas setempat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, saat ini jumlah Isoman di Kota Malang lebih dari 2 ribu orang dengan rata-rata bergejala ringan dan tanpa gejala. Pihanya melakukan pemantauan melalui cara telemedisin. Obatnya dari Kemenkes, pemantauannya langsung oleh Puskesmas setempat.
“Saat ini jumlah Isoman kita sebanyak 2.332 orang. Telemedisin itu merupakan salah satu cara pengawasan dan pengendalian mereka yang melakukan Isoman. Tentu kalau telemedisin lewat gadget, dan kita anggap punya HP. Sehingga setiap harinya kita bisa memantau,” jelas Husnul.
Pemantuan lewat telemedisin itu, lanjut Husnul, dilakukan oleh para petugas di Puskesmas masing-masing wilayah. Selain memahami wilayah sekitar, juga tidak terlalu berat ketika melakukan pengawasan dan pengendalian.
“Pengendaliannya seperti: apa keluhkan hari ini, obat yang sudah diminum apa, ini yang dipantau terus oleh teman-teman Puskesmas wilayah,” sebutnya.
Untuk obat itu, memang kata Husnul bisa dikirimkan langsung ke rumah Isoman. Namun tentunya ada beberapa hal yang diperhatikan ketika mengirim obat.
“Kalau obat kita tidak sampai tatap muka. Kita telfon dulu bahwa ada petugas yang akan datang ke rumah. Nanti ditempatkan di depan rumah. Jadi tetap menjaga prokes. Tidak tatap muka atau kontak dengan mereka yang Isoman di rumah,” tutupnya. (ian/aim)