MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dua tim basket asal Malang, Ebbrau dan Misuhnives kandas di turnamen Jawa Timur Series Mandiri Indonesia 3×3 Tournament, Minggu (12/3) di Lapangan Rampal. Tim putra Ebbrau dari Universitas Brawijaya harus takhluk dari Ubaya Pro A dengan skor 10-21 di kategori U-23. Sementara Misuhnives dari tim putri, harus mengakui kehebatan tim UC dengan skor 09-11 di kategori U-23 dalam laga semi final.
“Lawan cukup berat soalnya kekuatan timnya memang unggul banget. Ini jadi pelajaran buat event selanjutnya, disyukuri saja sih mas,” ujar Dimas Candra Saputra, salah satu pemain dari Tim Ebbrau kepada Malang Posco Media.
Dalam turnamen ini, keluar sebagai pemenang untuk kategori U-18 putri yakni tim Gloria yang berhasil mengalahkan tim Starion dengan skor 14-08. Sementara untuk kategori U-18 putra, keluar sebagai pemenang adalah tim Mahameru yang berhasil menang telak 11-05 melawan tim Tuban.
Sementara untuk kategori U-23 putri, Tim UC berhasil menang melawan Tim Ubaya dengan skor 13-8 di laga final. Sedangkan laga final kategori U-23 putra, Tim Ubaya Pro A sukses menjadi pemenang dan menutup seri final Jawa Timur ini setelah sukses mengalahkan Tim Ubaya Elite dengan skor 21-13.
Technical Director Mandiri Indonesia 3×3 Torunament, Donal Fransisku menilai kualitas permainan dari tim tim yang bermain dari awal hingga final ini cukup bagus. Akan tetapi memang, perlu sedikit pembiasaan karena bermain di 3×3.
“Animo cukup lumayan bagus di sesion kedua. Secara skill mereka masih tetap terbiasa untuk main di 5 on 5, jadi ini butuh adjustment (penyelarasan). Mungkin untuk bermain bisa lebih banyak di 3×3 jadi mungkin pemain ini akan merasakan perbedaan cara bermain seperti apa,” terang Donal.
Meski permainan sudah dinilai baik, namun Donal mengatakan dalam seri pembuka ini, pihaknya tidak mengetahui secara persis bagaimana kualitas atau kekuatan lawan dari daerah lain pada tahun ini. Setelah final di Malang, selanjutnya akan berlanjut untuk wilayah Jawa Tengah, DIY dan Jawa Barat. Baru setelah itu laga penentuan atau grand final di Jakarta.
“Jadi kita belum bisa prediksi untuk tahun ini. Tapi kalau melihat skill pemain yang masuk final sampai saat ini sudah cukup lumayan bagus ya,” tandasnya. (ian/jon)