spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

Dukung Inovasi Masyarakat, Beri Pelatihan Anggota KWT

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat, civitas akademika Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pelatihan pembuatan abon rebung aneka rasa di Desa Dilem Wilis Kabupaten Trenggalek, Rabu (25/6). Program ini melibatkan kolaborasi lintas disiplin dari tiga fakultas yakni Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pelatihan dihadiri ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Dilem Wilis dan staf Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Eko Prasetyo Maheruwanto, SP, M.MA. Dalam sambutannya, Eko menyampaikan apresiasi kepada UM atas dukungannya dalam pengembangan pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). Sebagai bentuk dukungan nyata, UM juga menyerahkan alat produksi abon rebung kepada masyarakat.

Ketua pelaksana Lulu’ul Badriyah, S.K.M., M.K.M., menjelaskan bahwa pelatihan ini memanfaatkan rebung sebagai bahan dasar abon. “Biasanya abon dibuat dari daging hewani. Namun, kami menghadirkan inovasi abon rebung sebagai pilihan vegetarian dan alternatif produk bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teknik produksi, tetapi juga mencakup pemasaran dan branding yang disampaikan oleh Ana Dhaoud Daroin, S.Pd., M.Pd., dengan dukungan mahasiswa D4 Tata Boga Fakultas Vokasi. Materi ini dirancang agar produk olahan lokal dapat bersaing di pasar dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Untuk mengukur efektivitas pelatihan, tim pelaksana melakukan pre-test dan post-test kepada peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan signifikan, yang menjadi acuan untuk program serupa di masa depan. Tim UM optimis inovasi ini membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan kerja, dan membangun kemandirian ekonomi masyarakat Desa Dilem Wilis.

“Dengan pendekatan multidisiplin, kami berharap masyarakat tidak hanya mahir memproduksi, tetapi juga memahami strategi pemasaran. Ini penting agar abon rebung dapat bersaing di pasar,” tambah Lulu’ul.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img