Malang Posco Media-Rencana Pemerintah Kota Malang menggelar pembelajaran tatap muka yang rencananya akan dimulai Senin (7/3) mendatang, mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan. Salah satunya tokoh pendidikan Kota Malang yang juga anggota DPRD Kota Malang, Suyadi. Politisi dari Partai Nasdem ini sangat mendukung jika Pemkot Malang melakukan pembelajaran tatap muka.
“Secara prinsip selaku praktisi akademisi, saya sangat mengharapkan dan sangat mendukung program Dinas Pendidikan Kota Malang untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tetapi dengan catatan bahwa Dinas Pendidikan sudah melakukan kajian-kajian, sudah melakukan pemetaan bahwa ketika bicara soal tatap muka, kita sudah mengetahui data berapa tenaga pendidik di Kota Malang yang terkonfirmasi positif, berapa peserta didik yang terkonfirmasi dan beradap juga warga peserta didik yang orang tuanya terpapar. Jika data itu dipegang oleh Dinas Pendidikan, untuk memetahkan maupun untuk mengambil langka-langka bahwa tatap muka ini harus dilakukan, dasarnya jelas,’’ kata Suyadi kepada Malang Posco Media.
Apalagi menurutnya, orang tua sudah sangat berharap anaknya bisa melakukan pembelajaran tatap muka.
“Selama pandemi, hampir dua tahun ini akan terjadi loss pembelajaran. Loss learning akan muncul ini bahaya. Jika pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan mencoba untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap prokes, 50:50 persen, insya Allah pendidikan di Kota Malang ke depan akan lebih bagus,’’ tambah pria yang tahun ini akan membuka SD Tahfidz Almadani di kawasan Sukun Pondok Indah.
Menurutnya pula, pembelajaran tatap muka ini tentunya tidak ujug-ujug. Dinas Pendidikan sudah mengambil langka, kajian-kajian sudah dilakukan.
“Mungkin sudah koordinasi dengan pengawas, termasuk orang tua wali, lembaga-lembaga juga sudah dimintai pendapat tentang tatap muka. Semua berharap masuk sekolah atau tatap muka,” tegasnya.
Jika tatap muka sudah dilakukan, pemerintah harus benar-benar melakukan control sehingga tidak terjadi lahirnya cluster-cluster baru di sekolah.
Suyadi mengaku meski kini tidak di Komisi D yang menangani pendidikan, namun dirinya sangat mencintai dunia pendidikan. Latar belakang dirinya adalah seorang pendidik. Bahkan gelar doktor yang telah diraihnya pun juga tentang dunia pendidikan. (jon)