MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bupati Malang, HM Sanusi dan Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi menghadiri Acara Festival Kesenian 1.000 Banteng di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Sabtu (25/5) pagi. Kegiatan ini dilakukan memperingati Hari Lahir ke-90 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Kegiatan tersebut diawali dengan lantunan selawat oleh ribuan orang di pinggir Pantai Balekambang, anggota dan kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, yang dipandu dari panggung utama. Pembacaan selawat tawasul bersama-sama ini dilakukan sebagai rangkaian pembukaan, sebelum beberapa sambutan.
Dalam sambutannya, Sanusi mengaku menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk mendukung penggiat kesenian di Kabupaten Malang. “Tahun ini saya anggarkan Rp 4 miliar untuk seluruh kesenian,” ujarnya. Anggaran tersebut, lanjutnya, akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Terlebih, jika minat penggiat kesenian, termasuk Kesenian Bantengan semakin berkembang di Kabupaten Malang. Orang nomor satu di Pemkab Malang ini menambahkan, alokasi anggaran tersebut, menjadi bukti bahwasannya pemerintah peduli terhadap para penggiat kesenian.
“Dengan adanya anggaran tersebut, nantinya mampu lebih menyemarakkan kegiatan kesenian di Kabupaten Malang. Tanpa terkecuali Kesenian Bantengan. Supaya Bantengan ini nanti semakin semarak di Kabupaten Malang,” tegasnya. Dia juga bertekad menjadikan bantengan sebagai kesenian khas Kabupaten Malang.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Pemkab Malang bakal mendaftarkan kesenian bantengan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) milik Kabupaten Malang. “Seperti halnya di daerah lain, maka Kabupaten Malang juga punya kesenian khas, yakni kesenian bantengan,” ujar Sanusi.
Berharap dengan adanya beragam upaya, termasuk mendaftar ke HAKI, bisa menjadikan kesenian bantengan semakin berkembang di Kabupaten Malang. “Sehingga nantinya kebudayaan khas bantengan ini bisa menjadi agenda rutin di Kabupaten Malang,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang itu.
Komitmen memajukan kesenian tersebut diakui Sanusi, bukan kali pertama dilakukan oleh Pemkab Malang. Sebelumnya, sejumlah potensi kesenian, telah dipatenkan Pemkab Malang. “Topeng Malangan sudah menjadi hak kesenian Kabupaten Malang dan batik Garudeya juga mempunyai hak paten untuk Kabupaten Malang,” tutupnya. (ira/mar)