MALANG POSCO MEDIA- Gagal jadi runner up Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) VIII tahun 2023, Kota Malang sudah siap jadi tuan rumah Porprov Jatim IX tahun 2025. Kota Malang tak sendiri, Kabupaten Malang dan Kota Batu bakal menjadi tuan rumah bersama Porprov Jatim dua tahun mendatang.
Kota Malang dalam klasmen akhir Porprov VIII yang ditutup Sabtu (16/9) malam tertinggal sebanyak 23 medali emas dari Kabupaten Sidoarjo. Kota Malang duduk di posisi tiga dengan perolehan medali total 74 medali emas, 52 medali perak dan 80 medali perunggu.
Sementara runner-up Kabupaten Sidoarjo mengoleksi 97 medali emas, 90 medali perak dan 112 medali perunggu. Posisi juara umum masih dikuasai juara bertahan Kota Surabaya dengan perolehan 163 medali emas, 125 medali perak dan 110 medali perunggu.
Ketua Umum KONI Kota Malang R Djoni Sudjatmoko mengatakan atlet sudah menampilkan yang terbaik. Meskipun belum berhasil menempati posisi runner-up seperti target awal, namun terlihat ada peningkatan jumlah medali emas.
“Untuk tahun sebelumnya, di Porprov VII dari Kota Malang dapat 70 medali emas. Dan di Porprov VIII ini, kami dapat 74 emas,” ujarnya.
Ia menyebut ada beberapa faktor yang membuat Kota Malang gagal menduduki posisi runner-up. Mulai dari daya juang atlet Kabupaten Sidoarjo yang memang sangat tinggi, ditambah banyaknya cabor yang kekurangan waktu persiapan.
“Karena sebelumnya KONI Kota Malang, masih sibuk untuk menyukseskan pergantian kepengurusan. Sehingga belum bisa membongkar konsep untuk pola persiapan yang lebih matang. Kami hanya melanjutkan apa yang sudah disiapkan oleh masing-masing cabor,” terang Djoni.
Secara internal, memang KONI Kota Malang mengakui ada beberapa miskomunikasi dan kurangnya persiapan. Baik dari segi strategi, hingga finansial.
“Atlet Kota Malang ini sudah sangat baik dan menampilkan yang maksimal. Dari Pemkot Malang juga sudah menyampaikan telah menyiapkan bonus, sesuai perolehan medali dari atlet yang juara di Porprov VIII,” sambungnya.
Selain itu, beberapa cabor unggulan juga gagal mendapatkan medali maksimal. Juga ada beberapa cabor yang diharapkan bisa menyumbang medali emas, justru tidak ada atlet yang berangkat untuk bertanding.
Berbagai evaluasi ini, dianggap Djoni sebagai batu pijakan untuk Kota Malang bisa lebih baik dan berprestasi. Apalagi di gelaran Porprov IX 2025 nanti, Malang Raya akan menjadi tuan rumah.
“Sidoarjo kemarin juga ada faktor tuan rumah. Seperti Cabor Anggar yang dirasa atlet Kota Malang berat. Bermain di ruangan, kondisi sangat panas. Atlet dari Sidoarjo memang sudah terbiasa, tapi tidak bagi atlet kami,” sebut Djoni.
Hal itulah yang menjadi semangat Djoni menyongsong Porprov IX Malang Raya. Keuntungan sebagai tuan rumah, yang bisa memersiapkan atlet sejak dini, dengan venue yang akan dipakai.
“Tidak perlu menunggu tahun 2024, di tahun 2023 ini kami akan segera menggelar rapat kerja (raker). Bersama dengan seluruh pengurus cabor, akan mencari solusi terbaik, hal-hal yang kurang bisa segera diperbaiki,” jelasnya.
Selain itu, nantinya beberapa venue juga akan segera diajukan untuk perbaikan. Sehingga, persiapan atlet yang sudah matang, berpadu dengan kondisi venue yang sudah terbiasa.
Pihaknya siap membuktikan bahwa Kota Malang bisa kembali menyabet posisi runner-up. Tentunya dengan perolehan jumlah medali yang semakin banyak. Melalui konsep pelatihan, pembinaan dan pengurusan cabor yang lebih baik.
“Konsep yang terbaik ini, harus dibicarakan secara meyeluruh. Kemudian kami juga hadir secara intens ke masing-masing cabor. Serta menggencarkan monitoring dan evaluasi (monev), sembari mengawal persiapan venue yang akan digunakan,” kata Djoni.
Sementara itu target menduduki posisi tiga besar tidak dapat diwujudkan kontingen Kabupaten Malang di Porprov VIII Jatim. Sampai berakhirnya ajang olahraga bergensi tingkat Jawa Timur tersebut, Kabupaten Malang menduduki peringkat lima. Ini turun dibandingkan Porprov VII Jatim 2022 lalu. Saat itu Kabupaten Malang berhasil berada di peringkat empat.
Dari hasil perolehan medali Porprov VIII, Kabupaten Malang mendapatkan total 118 medali. Rincian 38 emas, 42 perak dan 38 perunggu. Total poin yang diperoleh Kabupaten Malang 274. Sementara perolehan medali Porprov VII tahun 2022, Kabupaten Malang berhasil membawa pulang 47 emas, 50 perak dan 59 perunggu. Total point yang didapat yaitu 347.
“Alhamdulillah kami masuk lima besar. Ya meskipun turun dari tahun sebelumnya empat besar, tapi kami tetap bersukur,’’ kata Ketua KONI Kabupaten Malang H Rosydin.
Ia mengatakan selama mengikutig porprov seluruh persiapan sudah oke. Termasuk mental para atlet. Semuanya telah siap mengikuti ajang tersebut.
Namun demikian, turunnya atlet dari Pusat Pelatihan Daerah yang dibawa masing-masing kontingen itulah yang mengubah segalanya. Dikatakan Rosydin, saat Porprov VIII berlangsung, banyak sekali atlet puslatda yang diturunkan untuk bertanding.
“Mereka atlet puslatda itu disiapkan untuk ajang PON. Kemudian diturunkan di ajang ini. Tentu saja, sudah beda hasilnya. Itu sebabnya, di Porprov IX Jatim 2025 kami semua KONI di daerah menolak atlet puslatda turun di ajang porprov,’’ ungkapnya.
Selain turunnya atlet puslatda, faktor turunnya peringkat Kabupaten Malang karena berkaitan anggaran. Dia mengatakan KONI Kabupaten Malang hanya mendapatkan anggaran Rp 5 miliar. Anggaran itu telah dibagi ke seluruh cabang olahraga untuk pembinaan atlet.
“Karena anggarannya minim, pembinaan atlet tidak bisa maksimal. Yang harusnya ada TC tiga atau empat kali, hanya bisa dilakukan satu dua kali saja. Sehingga meskipun siap mengikuti porprov tapi kurang maksimal,’’ katanya.
Termasuk dengan adanya cabor yang tidak mendapatkan medali sama sekali. Diakui Rosydin ada 15 cabor yang tidak membawa pulang medali. Hal ini mendapat evaluasi tersendiri. Bahkan Rosydin mengatakan 15 cabor tersebut nanti akan mendapatkan perhatian lebih, sehingga di ajang porprov berikutnya, ada hasil dari 15 cabor ini.
“Kebetulan Porprov IX Jatim 2025 nanti digelar di Malang Raya. Jadi kami pun harus betul-betul bersiap. Salah satunya adalah menyiapkan atletnya,’’ tambahnya.
Disinggung venue, Rosydin mengatakan tidak ada masalah. Untuk lokasi pertandingan Malang Raya memiliki tempat yang sangat mumpuni. “Paling kalau tempat ada yang butuh diperbaiki saja. Yang jelas untuk venue Kabupaten Malang oke, juga Kota Malang dan Kota Batu saya rasa juga siap. Tinggal menyiapkan atletnya saja,’’ jelasnya.
Sementara itu capaian Kota Batu di Porprov VIII dianggap sangat membanggakan. Kota Batu membawa pulang 22 medali emas 13 medali perak dan 12 medali perunggu. Perolehan ini dua kali lipat dibandingkan porprov sebelumnya.
Berdasarkan peringkat, hingga hari terakhir pertandingan, jika berdasarkan perhitungan poin, Kota Batu berada di posisi 14, dan jika peringkat berdasarkan perolehan medali, Kota Batu berada diperingkat 11. Peringkat ini naik dibandingkan porprov sebelumnya yang berada di posisi ke 17.
“Perjuangan yang begitu luar biasa dari para atlet, tidak terlepas dari usaha yang luar biasa dari pengurus cabang olahraga yang telah membina dan mendidik serta melatih para atletnya. Juga pembinaan dan pendampingan dari KONI, saya lihat juga luar biasa,” kata Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Selama bertanding, tampak Pj Wali Kota Aries Agung Paewai tidak henti-hentinya memberikan motivasi secara langsung. Mulai di lapangan maupun melalui pesan singkat, yang memantau perkembangan atlet dan juga kondisi atlet serta perkembangan raihan medali atlet.
Bahkan ia berjanji akan memberikan apresiasi kepada atlet yang berhasil memperoleh medali. “Tentu prestasi ini harus kita apresiasi bagi semua atlet dan khususnya atlet yang berprestasi meraih medali emas, perak dan perunggu. Segera akan kita berikan bonus dan semoga proses pencairan dan persetujuan bonus segera turun,” jelasnya.
Melihat perkembangan olahraga yang sangat baik di Kota Batu, Aries berharap ke depan akan memberikan pembinaan dan training center lebih awal. Selain itu mengikutsertakan dalam kejuaraan ditingkat provinsi maupun nasional. Dengan demikian atlet akan lebih siap mengikuti pertandingan yang akan datang.
Aries menyampaikan terima kasih dan rasa bangga yang sangat luar biasa, kepada seluruh tim yang terlibat. Yakni KONI dan jajarannya, seluruh ketua cabang olahraga dan para atlet yang telah bekerja keras dan berjuang penuh semangat sejak persiapan, pusat pelatihan hingga pertandingan yang berlangsung mulai 9 – 16 September 2023 di Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.
Perolehan medali emas kontingen Kota Batu berasal dari cabang olahraga balap sepeda, paralayang, tarung derajat, gulat, berkuda, selam, e-sport dan wushu.
Yang juga membanggakan, atlet Kota Batu di cabang olahraga Selam memecahkan rekor Porprov Jatim 2023 di kelas 100 meter bifin putra oleh Achmad Fahrezu Anwar dan kelas 200 meter bifin putri oleh Michele Adiaty Putri Lannanta. (rex/ira/eri/van)