MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beberapa hari jelang diumumkannya Bakal Calon Ketua Umum KONI Kota Malang, salah satu kandidat yakni Eddy Wahyono secara mengejutkan memutuskan untuk mundur. Keputusan itu disampaikannya langsung dalam jumpa pers yang digelar di RM Kertanegara Rabu (25/1) tadi malam.
“Intinya kira-kira untuk kontestasi pemilihan ketua umum KONI ini, saya kok lebih memberikan kesempatan kepada yang lain saja,” ujar Eddy kepada Malang Posco Media.
Penarikan dirinya dari kontestasi itu juga mempertimbangkan untuk kebaikan semua pihak. Utamanya untuk cabang olahraga (Cabor). Tidak dapat dipungkiri, dengan hanya ada dua kandidat dalam pemilihan Ketua KONI ini, maka dikhawatirkan bisa saja membuat cabor menjadi terbelah.
Sebagaimana diketahui, selain Eddy, kandidat lainnya yang mendaftar pemilihan ketua umum KONI Kota Malang adalah Djoni Sudjatmoko yang dikenal merupakan seorang pengusaha.
“Dalam artian supaya cabor-cabor ini juga tidak pecah, tidak ada hal yang bikin dirasa kurang enak, karena saya melihat ceritanya begini begtu, ya inilah pernik pernik, dinamikanya ya seperti ini. Mudah mudahan ke depan jauh lebih baik lagi,” terang mantan ketua umum KONI Kota Malang itu.
Dengan begitu, lanjut Eddy, seluruh cabor kemudian bisa segera fokus kembali untuk berlatih dan mempersiapkan masing-masing atletnya untuk kejuaraan yang terdekat, yakni Porprov Jawa Timur pertengahan tahun nanti.
“Puslatkot secara resmi belum dimulai, tapi beberapa cabor sudah melakukan pemusatan latihan mandiri istilahnya. Mudah-mudahan semangat cabor tetap terbangun,” katanya.
Langkah selanjutnya, ia segera menyampaikan secara resmi kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Caretaker KONI Kota Malang atas keputusannya tersebut.
“Kepada tim dan caretaker, mudah mudahan selanjutnya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Saya sampaikan maaf kepada seluruh pihak dan saya juga sampaikan terima kasih. Termasuk juga kepada pemerintah atas dukungannya selama ini,” ucap penghobi moge ini.
Karena Eddy sudah memutuskan untuk mundur, ia berharap agar prestasi olahraga di Kota Malang bisa terus meningkat. Misalnya saja untuk Porprov mendatang, diharapkan prestasi ‘runner up’ bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Ia mempercayakan sepenuhnya kepada kandidat yang lain.
“Kepada siapa nanti yang melanjutkan supaya bisa lebih baik lagi. Saya juga dengar anggarannya katanya mau ditambah, ya Alhamdulillah. Kalau benar ditambah, ya akan lebih bagus, karena prestasi tidak bisa tiba-tiba. Prestasi harus melalui proses pembinaan dan tidak jauh dari anggaran,” tandasnya. (ian/aim)