spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

EDITORIAL; Contoh Buruk TPS Pasar Induk

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Akhirnya terbukti! Baru sebulan beroperasi, persoalan mulai muncul di Pasar Induk Among Tani Batu. Ketika masyarakat Batu lainnya bekerja keras untuk memilah sampah di masing-masing desa/ kelurahannya, eh Pemkot Batu sendiri berulah.

Pasar Induk Among Tani sebesar dan semegah itu justru tak dilengkapi dengan TPS3R yang memadahi. Justru malah menjadi beban sampah yang terus menggunung bila tidak dikelola dengan baik. Dan ujung-ujungnya juga akan dilimpahkan ke TPA Tlekung, karena urusan Pasar menjadi tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

- Advertisement -

Contoh pengelolaan sampah yang buruk di Pasar Induk Among Tani Batu ini harus disikapi tegas PJ Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. Sebab di awal beroperasinya pasar, Kepala Pasar sudah diwanti-wanti untuk fokus menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik. Namun faktanya kini malah sampah dikeluhkan karena menumpuk seperti di TPA.

Kalau sudah dikeluhkan begini oleh masyarakat, pejabat terkait dengan mudah berkelit. Membuat alasan belum ada TPS3R, terbatasnya pekerja dan anggaran. Kalau Cuma bisanya beralasan seperti ini, rasanya pejabat terkait sangat layak untuk dikoreksi.

Betapa tidak wali kota Dewanti Rumpoko sudah bekerja keras untuk mewujudkan bangunan Pasar Induk Among Tani yang megah dan bersih. Namun kini tinggal menggunakan saja, pengelolanya tidak serius mengelola sampah. Kalau sudah tahu tidak ada TPS nya, kenapa ketika memulai operasi tidak dipikirkan secara matang kalau memang belum siap?

Ingat! Pemkot Batu yang melakukan penutupan TPA Tlekung per 30 Agustus 2023 lalu. Dan sejak itu, budaya baru diterapkan bagi warga di Kota Batu. Budaya pilah sampah dari rumah diberlakukan. Masing-masing desa/ kelurahan diwajibkan memiliki TPS3R. Ini untuk mengurangi beban sampah yang ada di Kota Batu pasca penutupan TPA Tlekung.

Namun faktanya, Pasar Induk Among Tani justru memberi contoh buruk. Maka perlu ada sanksi bagi pejabat terkait yang bertanggungjawab soal kebersihan di Pasar Induk Among Tani Batu ini. Sebab bila tidak, maka bukan tidak mungkin, masyarakat juga akan mencontoh perilaku buruk tersebut.

Masyarakat Batu sebenarnya mudah kalau diarahkan dan diberi contoh yang baik. Apapun bisa dilakukan secara bergotong royong dan guyub. Namun bila pejabat Pemkot Batu sendiri yang kemudian merusak dengan memberikan contoh buruk, maka PJ Wali Kota Batu harus tegas!

Tempat Sampah di Pasar Induk Among Tani tak seharusnya hanya ditumpuk. Tapi juga bisa langsung dipilah dan dikelola dengan baik, asal pejabat terkait mau bekerja keras. Sudah tahu Pasar Induk Among Tani Batu sebesar itu. Tentu volume sampah per harinya saja sudah kebayang betapa banyaknya.

Kalau hanya ditumpuk dan tak dikelola dengan baik, tentu saja, bukan hanya persoalan yang muncul. Tapi bau tak sedap akan mengotori dan merusak suasana pasar yang indah di Kota Batu ini. Jangan pernah menyepelekan sampah. Karena masalah sampah, kepercayaan masyarakat akan sirna seketika kepada pemimpinnya.(*) 

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img