MALANG POSCO MEDIA – Sedia payung sebelum hujan. Pepatah ini memang sangat pas disiapkan menghadapi musim penghujan dengan segala ancaman bencana hidrometeorologisnya. Kesiapsiagaan bencana seluruh stakeholder terkait sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana dan timbulnya korban jiwa.
Bencana memang tak ada yang bisa mengetahui secara pasti. Tapi bencana longsor dan banjir bisa diprediksi dengan kesiapsiagaan segala unsur. Mulai dari tingkat kelurahan/ desa, kecamatan, hingga kabupaten/ kota di Malang Raya. Maka upaya Apel Siaga Bencana yang dilakukan Pemkot Malang di Lapangan Buring kemarin adalah langkah baik menghadapi segala bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Karena itu, pasca Apel Kesiapsiagaan Bencana ini, semua pihak yang terlibat sudah harus bergerak. Tak hanya menunggu datangnya bencana banjir dan longsor saja, tapi juga sudah beraksi mengidentifikasi potensi-potensi yang bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi tersebut.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah aksi bersih-bersih di selokan di masing-masing kelurahan/ desa. Itu penting dilakukan karena faktanya, banjir dan longsor bisa disebabkan karena persoalan sampah. Selokan yang tersumbat sampah dan tak terurus bisa menjadi pemicu awal munculnya air yang ke jalan raya atau permukiman.
Karena itu, saat musim hujan ini, kendati belum turun secara intens, maka kegiatan yang paling efektif adalah menggerakkan warga untuk peduli lingkungan terdekat. Masing-masing warga memulau hidup bersih dari rumah masing-masing. Mengecek saluran di wilayahnya masing-masing.
Apakah saluran air dan selokan sudah berfungsi normal atau justru rusak. Atau justru banyak sampah yang menumpuk. Kalau banyak sampah yang terjadi, maka perlu dilakukan kerja bakti massal agar kebersihan selokan bisa kembali terjaga. Sehingga bila turun hujan dengan deras dan volume air tinggi, selokan tetap bisa menampung air dan tidak sampai menimbulkan banjir.
Tak hanya sampah yang perlu diperhatikan, tim Relawan Tangguh Bencana juga bisa mengecek keberadaan perumahan yang kondisinya rawan bencana longsor. Termasuk memeriksa kondisi rumah rumah warga yang lokasinya di sempadan sungai atau di lokasi-lokasi yang berpotensi timbulnya bencana longsor.
Bila antisipasi ini dilakukan, maka bila prediksi bencana akan terjadi, maka Tim Kampung Tangguh bencana bisa langsung berkolaborasi untuk melakukan pencegahan. Sehingga bila benar-benar terjadi longsor, maka Tim Tangguh Bencana sudah siap bergerak dan melakukan aksi tindak lanjutnya.
Siapapun tak mau terjadi bencana. Siapa pun tak mau menjadi korban bencana. Karena itu, sebelum bencana terjadi, lebih baiknya semua dipersiapkan dan diantisipasi dengan baik. Kesiapsiagaan terhadap bencana bukan saat terjadinya bencana saja, tapi juga antisipasi sebelum datangnya bencana. Mencegah terjadinya bencana dan korban lebih penting daripada membiarkan bencana terjadi tanpa persiapan yang matang.(*)