MALANG POSCO MEDIA – Tak berhome base di kanjuruhan. Minim pendapatan sponsor. Tak ada penonton. Posisi di zona degradasi. Dua pertandingan terakhir selalu kalah, sebelum melawan Persis Solo, Sabtu (9/12) malam. Rasanya berat sekali perjalanan Arema di musim BRI Liga 1 2023/2024.
Untuk menang saja, meskipun di laga home sangat susah. Pelatih Arema FC Fernando Valente juga sudah habis kesabaran dan mulai marah-marah. Bahkan Alfarizi dan Dendi Santoso akhirnya mengeluarkan jurus akhirnya: deep talk bersama seluruh pemain di sesi akhir latihan.
Hasilnya memuaskan. Pada pertandingan melawan Persis, Sabtu (9/12) malam di stadion Kapten I Wayan Dipta, Arema berhasil menang 3-2. Pertandingan berlangsung seru. Dan Arema memang harus menang. Kalau tidak, posisinya makin terpuruk dan bertahan di zona degradasi. Kalau kalah malam itu, tiga kali beruntun kalah setelah ditumbangkan Bali United dan Persik Kediri di stadion yang sama.
Apa yang membuat menang? Kalau melihat pertandingannya, Arema memang tampil apik dengan striker barunya. Gilbert Alvarez mampu mencetak gol yang membuat semangat tim Arema FC makin terpompa. Skor 3-1 pun akhirnya direbut Arema setelah berhasil menukuk Persis Solo malam itu.
Di balik efektifnya permainan Dedik Setiawan dkk malam itu, ada sosok yang sudah lama tak muncul di lapangan membersamai Arema FC. Dia adalah CEO Arema FC. Siapa lagi kalau bukan Iwan Budianto. Sosok yang sangat berpengaruh tapi jarang kelihatan muncul. Ia dipastikan muncul saat Arema FC dalam kondisi kritis.
Entah berkaitan atau tidak dengan hadirnya Iwan Budianto di lapangan malam itu, yang pasti Arema FC bisa menang. Kalau memang kehadiran IB, panggilan Iwan Budianto ini sangat berarti bagi Arema FC, maka tak ada pilihan lain. Untuk menyelamatkan Arema FC dari zona degradasi, Iwan Budianto wajib hadir dan menemani Arema FC saat bertanding.
Kalau pertandingan BRI Liga 1 2023/2024 ini masih menyisakan 13 pertandingan lagi, maka minimal 70 persen dari jumlah itu IB harus membersamaian Dendi Santoso dkk berlaga. Baik home maupun away. Itu karena kehadiran IB bisa menyuntik memotivasi para pemain. Setidaknya ada yang ‘ditakuti’ pemain kalau sampai kalah lagi.
Dimana pun, sosok penting memang harus hadir di saat-sat genting dan kritis. Sosok itu diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi tim. Karena Arema FC sebagai tim, bukan bicara soal tim Arema FC saja saat berlaga. Tapi juga bicara soal manajemen Arema FC secara keseluruhan.
Dengan hadirnya IB, rasa percaya diri pemain pun bisa 100 persen. Pelatih Fernando Valente juga pasti harus berpikir keras karena ditunggui IB. Termasuk jajaran official tim. Mereka pasti tak mau malu saat IB melihat langsung pertandingan Arema FC.
Semangat untuk menang inilah yang lebih penting. Dan ibarat perang, semua pasukan sekuat apapun butuh panglima. Dan panglimanya juga sangat kuat. Dan panglima terkuat Arema FC adalah IB.(*)