MALANG POSCO MEDIA – Keputusan strategis sudah dibuat Pemkot Batu. Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menegaskan sudah menganggarkan sedikitnya Rp 200 juta untuk pengelolaan sampah masing-masing desa/ kelurahan. Uang ini diharapkan bisa untuk menyiapkan sarana dan prasarana TPS3R.
Kalau Pemkot Batu dan DPRD Kota Batu sudah menyetujui anggaran ini dalam Perubahan APBD Tahun 2023, maka kini saatnya masing-masing kepala desa/ lurah di Kota Batu yang harus bergerak cepat. Dana sudah disiapkan. Maka tak ada alasan lagi untuk tak bisa mengelola sampah di masing-masing desa/ kelurahan.
Pola hidup baru memilah sampah dimulai dari rumah harus menjadi komitmen bersama yang harus terus digaungkan. Desa/ kelurahan yang belum punya lahan untuk TPS3R harus segera mencari lahan. Tak hanya itu, harus disiapkan sumber daya manusianya yang siap mengelola sampah.
Tak boleh ada yang bekerja sendirian. Harus menggandeng semua stakeholder di masing-masing wilayah. Tak lupa libatkanlah komunitas peduli lingkungan yang sudah paham bagaimana mengelola sampah puluhan tahun. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, bila gerakan ini melibatkan semuanya, maka pekerjaan seberat apapun akan menjadi ringan.
Dan bila masih ada persoalan yang harus dicarikan solusinya, maka dengan mudah bersama-sama memikirkan solusinya. Tak semua pekerjaan harus ada dananya. Karena masyarakat juga butuh diedukasi agar merasa memiliki dan menyadari persoalan sampah adalah persoalan bersama-sama.
Andai tak ada penutupan TPA Tlekung maka kemungkinan kecil, seluruh masyarakat Kota Batu berpikir tentang pengelolaan sampah. Rutinitas pekerjaan dan kesibukan membuat masing-masing orang tak sempat berpikir tentang sampah yang diproduksi tiap hari. Dari masing-masing rumah.
Kini, semua dipaksa untuk mengelola sendiri sampahnya. Memilah sendiri dari rumah. Kondisi ini sangat positif untuk menumbuhkan edukasi keluarga. Sehingga masing-masing rumah tangga juga tak sembarangan memproduksi sampah dalam jumlah besar. Paling tidak, ikut berpikir agar tak lagi membuang sampah sembarangan.
Komitmen masing-masing kepala desa/ lurah untuk mengelola sampah di masing-masing wilayah sudah dibuat, saat penutupan TPA Tlekung 30 Agustus lalu. Pemkot Batu juga sudah berusaha mewujudkan tuntutan untuk memberikan anggaran pengelolaan sampah.
Maka kini saatnya Pemkot Batu bekerjasama makin intens dengan masing-masing kepala desa untuk mewujudkan mimpi besarnya. Mewujudkan TPS3R di masing-masing desa/kelurahan sebagai solusi pengelolaan sampah mandiri. Ini agar beban TPA Tlekung tak kembali overload.
Ada waktu tiga bulan ke depan hingga akhir tahun. Harapannya, masing-masing desa/ kelurahan sudah bisa mewujudkan TPS3R, meskipun belum sempurna 100 persen. Paling tidak, masing-masing desa/kelurahan sudah mempunyai lahan yang dijadikan TPS3R demi mewujudkan komitmen pola hidup baru pengelolaan sampah di Kota Batu.(*)