spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Edukasi di YouTube, Karya Tembus Pasar Luar Negeri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Imam Syafi’i, Pengrajin Aeromodelling Asal Kota Batu

Hobi menghasilkan cuan. Itulah yang dilakoni Imam Syafi’i, warga Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu Kota Batu. Ia menekuni hobinya bermain dan memproduksi kerajinan aeromodelling.

Imam memulai hobi sekaligus membuat aeromodelling sejak tahun 2009 lalu. Seiring waktu, pria 39 tahun ini memilih geluti hobi menjadi bisnis. Ia berani memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai hotelier di Timur Tengah.

“Saya kepincut permainan ini karena keilmuannya dan minimnya orang yang tertarik di aeromodelling,” cerita Imam kepada Malang Posco Media.

Untuk diketahui aeromodelling merupakan aktivitas maupun hobi yang mempergunakan sarana miniatur pesawat terbang. Tujuannya di antaranya rekreasi, edukasi, olahraga dan bisnis.

Imam pun berkarya sekaligus tekuni bisnis. Pesawat dari bahan dasar kayu balsa karyanya mulai dipasarkan. Tepatnya dia menjual produk tersebut melalui grup Facebook pada tahun 2015.

“Karena saat itu tak banyak peminat. Jadi saya mencoba memasarkan lewat online. Hasilnya cukup memuaskan. Hal itulah membuat saya bisa eksis memproduksi aeromodelling,” beber guru SMK Muhammadiyah 3 Singosari ini.

Selama menggeluti hobi tersebut, Imam telah membuat lebih dari 1.000 unit pesawat dengan 300-an jenis. Rata-rata per bulan membuat 60 – 90 pesawat. Tergantung pemesanan.

Membuat kit miniatur pesawat, Imam hanya butuh 40 menit sampai dua jam. Tergantung model pesawat yang dibuat. Sedangkan membuat RTF (Ready to Fly) membutuhkan waktu satu hari hingga pernah 12 hari penuh.

“Tergantung pemesanan. Tapi yang jelas sekitar 60 – 90 pesawat per bulan. Pengiriman tidak hanya ke seluruh Indonesa, tapi juga luar negeri,” katanya.

Ia menceritakan beberapa pemesanan seperti dari Museum Angkut, Saka Dirgantara Nasional dan umum. Sedangkan pemesanan dari luar negeri seperti Serbia, Mesir, USA, Saudi Arabia, Jepang, China, Portugal.

“Penjualan yang terjual design saja karena ongkir mahal. Sedangkan pesanan dari India, Singapura, Malaysia, Brasil, Spanyol dan Canada beberapa kit (perlu dirakit) dan juga RTF,” ungkap Imam.

Imam mencontohkan pemesanan dari Polandia  diendors untuk mereview produk mereka dari sebuah perusahaan manufaktur, pesawat bertenaga roket motor. Kemudian Spanyol memesan pesawat Cessna Bird Dog L-19. Ada juga dari Brasil yang minta dibuatkan video pembuatan pesawat Fourteen Bis.

Sedangkan harganya cukup terjangkau. Ia menjual aeromodelling mulai Rp 30.000 hingga Rp 97.000 untuk jenis standar. Sedangkan best sale mencapai Rp 2,8 juta.

Imam mengungkapkan selama terjun di dunia aeromodelling memiliki pengalaman menarik. Yakni menjadi instruktur aeromodelling khusus tenaga karet (rubber powered aeromodelling) tingkat nasional yang diselenggarakan Saka Dirgantara Nasional di Bandung.

“Kegiatan diikuti peserta berbagai kalangan seperti instruktur aeromodelling TNI, anggota Paskhas, perwakilan Saka Dirgantara tingkat provinsi seluruh Indonesia. Bangganya lagi saya mendapat surat resmi sebagai instruktur Rubber Powered dari Saka Dirgantara Nasional,” ungkap Imam.

Tidak berhenti dengan hanya memproduksi aeromodelling, Imam ingin hobi tersebut bisa dinikmati semua kalangan. Salah satu cara yang dilakukan agar masyarakat tertarik dengan menjadi seorang YouTuber.

“Karena ingin masyarakat umum mengenal dan bermain aeromodelling saya memberikan edukasi ke mereka lewat channel YouTube ‘Hobi Cerdas’. Lewat channel ini saya mengulas seputar aeromodelling,” katanya.

Melalui YouTube, ia juga tidak pernah menyangka jika mendapat tawaran endorse dari luar negeri. Tawaran tersebut datang karena keaktifannya membuat konten edukatif seputar aeromodelling.

Kini peraih medali Perak Kejurka Nasional Rubber Powered 2019 Lanud Sulaiman Bandung ini berharap aeromodelling bisa dipertandingkan di PON khusus rubber powered aeromodelling. Sehingga akan semakin banyak lagi penghobi dan pengrajin aeromodelling.

“Apalagi di Malang Raya pengrajin aeromodelling hanya ada sekitar 10 orang. Sedangkan di Indonesia kisaran 100 orang,” kata dia. (kerisdianto/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img