MALANG POSCO MEDIA, MALANG – 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Sedunia atau Internasional Coffee Day. Bertepatan dengan momen tersebut, sejumlah pakar di bidang kopi, pakar kuliner (chef) hingga pakar bisnis mengupas habis dan mengedukasi masyarakat tentang seluk beluk kopi. Dari hulu ke hilir dalam Talkshow Internasional Coffee Day di Social Garden Cafe, Minggu (1/10) malam kemarin.
Salah satu pembicara, Supriyanto, petani kopi asal Bondowoso sukses menanam kopi, memanen hingga mengekspor kopi ke luar negeri. Menurut pria yang akrab disapa Mas Iyan ini, pengolahan kopi di hulu merupakan salah satu yang penting, tepatnya saat perawatan.
“Perawatan itu berpengaruh sekali pada rasa dan aroma nantinya. Sebagai petani, lebih memaksimalkan perawatan, sebelum dipanen. Ada tiga season pembersihan rumput dan pruning (pemangkasan) ranting yang tidak produktif. Tujuannya agar pertumbuhan maksimal,” ungkap Mas Iyan.
Tentu ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari faktor cuaca, konsistensi hingga teknis perawatannya. Apabila terlalu banyak hujan, hasilnya tidak bisa maksimal, namun terlalu kemarau juga tidak maksimal. Ia pun berpesan kepada semua yang ingin belajar kopi supaya merawat kopi dengan sepenuh hati.
“Menanamlah dengan hati, niat dan bersungguh sungguh. Dirawat dengan maksimal supaya mendapat yang terbaik,” tegasnya.
Tidak hanya dari segi perawatan di proses awal saja, tapi ketika proses pengolahan, kopi juga sangat mudah dikreasikan. Tidak hanya minuman, kopi juga bisa menjadi produk makanan atau camilan.
Salah satu pembicara dalam Internasional Coffee Day itu, Professional Pastry Chef Avida Laily menuturkan, kopi termasuk dalam bahan makanan yang sangat mudah untuk diolah. Tergolong fleksibel untuk dikreasikan menjadi berbagai macam jenis kue atau roti.
“Dia bisa masuk dalam semua jenis pastry. Termasuk cake, pie dan bread. Jenis kopinya pun bisa diolah dari jenis yang ekstrak maupun yang bubuk,” sebut Avida.
Dari segi rasa, Avida menyebut punya cita rasa sendiri dengan begitu banyak peminatnya. Artinya kuliner olahan kopi sangat menjanjikan, tidak kalah dengan saingannya, yaitu kakao (cokelat) yang bercita rasa manis.
“Untuk mengolah suatu bahan harus kenali karakter asli dari bahan tersebut. Baru kemudian kita bisa memasukkan dan mengolah dengan bahan bahan yang lain,” sambungnya.
Selain perawatan dan pengolahan, masih ada aspek lain yang menarik dalam hal kopi. Mulai dari pengemasan atau penyajian hingga proses bisnis selanjutnya. Semua aspek ini memang dibahas tuntas di saat itu agar potensi kopi di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Tujuan kita mengedukasi masyarakat sekitar. Bagaimana kita bisa membantu saat Internasional Coffee Day ini dan membuat kopi menjadi sebuah keuntungan. Karena Indonesia ini sebagai produsen no. 3 terbesar di dunia. Tapi tidak semua orang tau bagaimana mengolah kopi,” jelas Akbar Michelle penyelenggara talkshow tersebut.
Usaha kopi menurut Akbar begitu menjanjikan. Ia yang sudah berpengalaman sedikitnya 5 tahun terakhir ini menyebut di Indonesia ini punya Sumber daya manusia dan sumber daya alam yang mendukung untuk usaha tersebut. Maka dari itu, edukasi seperti ini sebenarnya sangat penting untuk mendapatkan informasi usaha yang menjanjikan tersebut. “Semua segmen masyarakat semua kita bisa bantu,” tutupnya. (ian/aim)