MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Menjadi pendidik di Sekolah Dasar bukan perkara yang mudah. Justru di tingkat ini arah pendidikan seorang anak ditentukan. Bakat dan potensinya. Hal itu diterangkan oleh Frendy Aru Fantiro, M. Pd salah satu pemateri dalam kuliah tamu bertajuk ‘Menggali Bakat, Mengasah Minat: Menjadi Guru SD yang Inspiratif, Kreatif, Inovatif, dan Profesional’,
Kegiatan itu digelar Senin (5/5) lalu, kolaborasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, utamanya jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Dalam materinya, Frendy menjelaskan tentang kesehatan fisik dalam sebuah pembelajaran. Sehat yang harus dimiliki guru dan juga peserta didik. Dia mengatakan, bahwa sehat dan bugar merupakan hal yang berbeda. “Sehat merupakan kondisi fisik, mental, dan sosial yang seimbang dan terbebas dari gangguan. Sementara bugar adalah kondisi tubuh yang segar dan kuat sehingga memiliki ketahanan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah yang berlebihan,” terangnya.
Hal tersebut disampaikannya sebagai antisipasi dan menyikapi fenomena saat ini di mana anak-anak sangat jarang melakukan aktivitas fisik. Terbukti dengan betapa banyaknya anak-anak yang mengalami obesitas dan cenderung mudah terkena penyakit. Selain itu anak-anak tersebut juga seperti kurang memiliki antusias dalam melakukan kegiatan.
“Padahal untuk mencapai pembelajaran dengan maksimal, seorang peserta didik harus memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Seorang peserta didik yang memiliki tubuh yang sehat dan bugar akan memilki konsentrasi dan daya ingat yang baik. Selain itu juga dapat menghindarkan peserta didik tidak mengikuti pembelajaran dikarenakan sakit,” tegasnya.
Aktivitas-aktivitas itu juga dapat melatih kerja jantung dan menurunkan potensi obesitas. Banyak kegiatan fisik yang dapat dilakukan dari aktivitas sederhana seperti berlari, olahraga sederhana, dan melakukan permainan tradisional. Menurutnya, pembelajaran aktivitas fisik perlu ditambahkan ke dalam mata pelajaran lainnya. Hal ini mengingat aktivitas fisik yang dilakukan peserta didik sangat kurang apabila hanya dilakukan sekali ketika mata pelajaran olahraga saja.
Sementara itu, pemateri lain yakni Assoc Prof. Dr. Yudha Febrianta, M. Or., AIFO. membuka sesinya dengan permainan sederhana yang dilakukan berpasangan. Permainan Up-Down ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dan mengembalikan fokus peserta.
Menurutnya, guru yang hebat adalah yang tidak hanya sekedar menguasai materi pembelajaran. Melainkan mereka yang mampu menginspirasi dan membangun karakter peserta didik melalui pendekatan yang bervariasi dan menyenangkan. “Seorang guru memiliki peran mengajar, membimbing, dan menjadi motivator yang bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan perkembangan siswa secara holistik dan menyeluruh,” terangnya. (imm/udi)
-Advertisement-.