spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Edukasi Publik, Cerahkan Warga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Produktivitas Zabel Awalia patut diacungi jempol. Ia sangat aktif dan  produktif di beberapa bidang. Termasuk memberi edukasi masyarakat tentang  dampak buruk pernikahan dini dan kekerasan terhadap anak. Tak hanya itu, ia juga aktif memberi anak-anak di sekitarnya tentang literasi lingkungan.

Tak salah bila Duta Pustaka Provinsi Jawa Timur ini berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional memberikan penghargaan kepada Zabel sebagai sosok Pemuda Inspiratif, Februari 2024 lalu.

“Literasi itu ruang lingkupnya banyak dan literasi tidak harus membaca buku. Literasi zaman sekarang bisa melalui media sosial,” ujar Zabel saat ditemui Malang Posco Media, Kamis (25/7) lalu.

Selain itu, Wanita asal Desa Sepanjang Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang ini sedang menjadi pelatih catwalk kepada ratusan orang di desanya. Mereka dilatih untuk persiapan tampil di berbagai wilayah.

Kendati demikian, Zabel tetap menjalankan tugasnya sebagai Pemuda Inspiratif yang diberi oleh Duta Pustaka Jatim selama periode satu tahun ke depan.

Dilanjutkan Zabel, bila edukasi literasi tidak melulu dilakukan secara formal kepada masyarakat, seperti sosialisasi atau penyuluhan. Justru pendekatan yang dapat dilakukan guna meningkatkan literasi masyarakat  dengan membaur di kehidupan masyarakat itu sendiri.

Dipaparkan Wanita berusia 23 tahun tersebut, menyangkut kepedulian generasi saat ini terhadap literasi, ia mengatakan bila sasarannya terlebih dahulu kepada orang tua.

Apalagi pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu 70 persen jumlah penduduk Indonesia merupakan  usia produktif (15-64 tahun). Sedangkan  30 persen  merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun pada periode tahun 2020-2045.

“Itu yang saya tekankan terhadap orang-orang di sekitar, tidak harus melalui penyuluhan. Kadang sama ibu-ibu saya ngobrol. Dan juga edukasi literasi orang tua treatnya berbeda dengan anak-anak,” papar Zabel.

Menurutnya, edukasi kepada orang tua harus dilakukan dengan banyak bertukar pikiran dan mendengarkan. Kemudian dari situlah Zabel mengetahui keluhan dan memberikan solusi kepada masyarakat.

“Dari situ kita bisa mengetahui keluhan para orang tua terhadap anaknya,” lanjut mahasiswi semester akhir ITN Malang, itu.

Edukasi literasi yang diberikan Zabel terhadap masyarakat juga mengenai pencegahan pernikahan dini dan kekerasan dalam rumah tangga. Zabel melalui pendekatannya itu berupaya mencegah atau menekan ke dua masalah tersebut di Kabupaten Malang.

Lebih lanjut, Zabel mengutarakan terhadap anak-anak lebih ditekankan pada literasi lingkungan. Mulai dari menjaga kebersihan di sekitar rumah mereka hingga mengolah sampah yang bisa bernilai ekonomi.

“Kalau ke anak-anaknya, saya lebih mengedukasi tentang literasi lingkungan. Mulai dari hal terkecil mengelola sampah di rumah mereka kemudian dipilah yang akhirnya dapat dijual,” jelasnya. Hal tersebut bila menjadi kebiasaan anak, maka tujuan pemerintah terhadap generasi emas ke depannya dapat tercapai. Apa yang diuraikan Zabel tersebut juga merupakan programnya selama satu tahun ke depan sebagai Pemuda Inspiratif dari Duta Pustaka Jatim. (den/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img