MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa kelas X SMA Negeri Taruna Nala mendapat wawasan baru. Mereka mendapatkan materi tentang pola hidup dan pola makan yang sehat. Disampaikan oleh seorang biolog, Dr. Zulfahri, M.Si., Senin (20/2) lalu.
Materi ini merupakan penguatan dari tema pertama program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Yakni Gaya Hidup Berkelanjutan. Para siswa mengikuti dan menyimak materi dengan antusias. Beberapa juga aktif bertanya kepada pemateri.
Dalam kesempatan tersebut Zulfahri menjelaskan akan bahaya bahan kimia yang terkandung dalam makanan. Termasuk pada sayuran yang dianggap aman dikonsumsi selama ini.
Dia mengatakan bahwa sebelum makan sayuran yang dibeli di pasar hendaknya dicuci bersih. Karena sangat memungkinkan sayuran itu tumbuh dengan pestisida. “Pestisida itu bahaya bagi kesehatan kita. Memang hama di sayuran itu hilang. Tapi zat kimianya tetap ada,” katanya.
Menurutnya, bahan kimia di pestisida membuat potensi tubuh manusia berkurang. Dampak dirasakan dengan kekuatan fisik. Meskipun usia masih muda, tetapi fisik terasa lemah. “Jadi harus hati-hati. Hendaknya kita memakan sayuran organik, itu lebih aman dan menyehatkan,” terangnya.
Karena itu, lanjut Fahri, akan lebih baik kalau generasi muda gemar menanam sayur. Sehingga terjamin kesehatannya. Sayuran ditanam dengan pupuk organik. Tanpa pestisida.
Karena sayuran yang dibeli di pasaran sangat rentan dengan bahan kimia. Pun yang ditanam dengan sistem hidroponik. “Hidroponik itu tanaman yang ditanam dengan media air. Pupuknya tetap saja dengan bahan kimia,” kata dia.
Menurutnya, bahan kimia yang tertimbun di dalam tubuh akan menyebabkan penyakit kronis. Misalnya kanker. “Oleh karena itu sayangi tubuh kita. Jangan karena ingin enak, tapi tidak mempertimbangkan kesehatan,” imbuhnya.
Fahri menambahkan, selain pestisida makanan lain yang tidak sehat untuk dikonsumsi adalah makanan yang dihasilkan dari proses Genetically Modified Organism (GMO). Makanan ini dibuat dari organisme yang gen-gennya telah diubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetika.
“Selain mengkonsumsi makanan organik pola hidup kita diorganikkan lebih dulu. Dengan cara hidup sehat. Rajin olahraga dan minum air putih. Bukan minuman lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMAN Taruna Nala Jawa Timur Dr. Husnul Chotimah, M.Pd mengatakan tema Gaya Hidup Berkelanjutan memberikan wawasan baru pada anak didiknya. Terutama bagi mereka yang baru masuk kelas 10.
Mantan Kepala SMAN 4 Malang ini berharap materi gaya hidup berkelanjutan dapat berimbas dalam kehidupan siswanya. “Kata berkelanjutan ini menerangkan masa hidup yang panjang. Jadi gaya hidup yang sehat dapat terus dipertahankan sepanjang hidup anak-anak,” katanya kepada Malang Posco Media. (imm/bua)