.
Friday, December 13, 2024

SMAK Kolese Santo Yusup Malang

Ekspresi Budaya, Tumbuhkan Rasa Saling Menghormati

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMAK Kolese Santo Yusup Malang terus konsisten menjaga nilai budaya bangsa. Diantaranya dengan menggelar kegiatan Ekspresi Budaya, Sabtu (29/10) lalu. Beragam ekspresi seni siswa pun ditampilkan di sekolah.

Kepala SMAK Kosayu, Petrus Harjanto mengatakan kegiatan tersebut untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Sekaligus untuk menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. “Di kurikulum ini ada konsep dan implementasi profil pelajar Pancasila. Maka kita terapkan melalui kegiatan ini,” katanya.

Ekspresi Budaya dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas 10. Sebanyak siswa dari 12 kelas ini menampilkan budaya dari asal masing-masing. Mulai ujung Papua sampai Sumatera. Masing-masing kelas mengekspresikan dalam bentuk drama, tari, dan lagu.  Berharap dengan kegiatan ini, siswa tumbuh rasa untuk saling mencintai dan menghormati.

“Karena ini adalah pengalaman konkret di dalam kehidupan. Bahwa dalam membagi tugas mungkin ada sesuatu yang tidak berkenan. Tetapi tidak berkenan itu bukan berarti harus bermusuhan. Mereka tetap saling menghormati saling memahami,” paparnya.

Harjanto juga berharap ke depan siswa SMAK Kosayu bisa mengekspresikan sebagai seorang warga negara yang baik untuk memimpin Indonesia dan dunia di masa-masa yang akan datang. Ekspresi Budaya merupakan agenda rutin SMAK Kosayu. Dan ini baru pertama sejak implementasi Kurikulum Merdeka. 

“Jadi di tahun pertama ini dilaksanakan ekspresi budaya, di tahun kedua juga masih ekspresi budaya, di tahun ketiga baru Pelangi Bangsaku,” terangnya. Setiap tahun ada kegiatan Ekspresi Budaya yang akan menampilkan kelas 10 dan 11. Sementara Pelangi Bangsaku akan menampilkan pementasan dari seluruh kelas.

Ketua Umum Pagelaran Ekspresi Budaya SMAK Kosayu Malang tahun 2022, Ockta Christy Annastasia, M.Pd juga mengatakan hal yang sama. Acara ekspresi budaya diselenggarakan sebagai implementasi pelaksanaan kurikulum merdeka yang baru diterapkan Tahun 2022 ini. Semua tahapan mulai persiapan hingga pelaksanaan didominasi oleh siswa. “Karana kurikulum merdeka lebih mengutamakan keaktifan dan peran siswa,” katanya.

Dalam kegiatan Ekspresi Budaya, siswa menampilkan dua macam penampilan. Yakni folksong (menyanyi lagu diiringi tari khas daerah). Tarian tersebut telah ditentukan sebelumnya. Karena SMAK Kosayu memiliki potensi keberagaman.

“Karana anak-anak kami ini berasal dari ujung Sumatera hingga Papua. Tetapi kami tidak meminta anak dari Papua untuk menyanyi lagu dari Papua. Kami acak agar semua bisa mengenal seluruh budaya di Tanah Air,” paparnya.

Penampilan selanjutnya berupa drama yang mengisahkan tentang cerita rakyat daerah masing-masing. Misalnya kisah tentang anak Irian dan lain sebagainya. Dialog per scene dan properti disiapkan sendiri oleh siswa. Sekolah memberikan dukungan berupa dana. “Tapi yang diutamakan tetap inovasi dan kekreatifan anak-anak sendiri,” terangnya. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img