MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mantan striker andalan Arema FC Cristian Gonzales kembali ke Bumi Arema. Pemain berjuluk El Loco tersebut datang ke Malang bersama keluarganya, Minggu (23/10) kemarin untuk tabur bunga dan mengirimkan doa di Stadion Kanjuruhan. Ia turut merasakan dukacita yang dialami Aremania imbas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi 1 Oktober 2022 lalu dan menelan 134 korban jiwa.
Gonzales datang bersama istrinya, Eva Gonzales, dan tiga anaknya, Amanda, Fernando dan Vanessa. Sekitar pukul 11.30 WIB, setelah melalui perjalanan dari Yogyakarta dan akhirnya menuju Malang. Sebelumnya, Gonzales masih belum bisa hadir karena latihan di timnya, PSIM Yogyakarta juga masih berlangsung. Sehingga ketika ada kesempatan libur dia menuju Malang.
Begitu turun dari mobil, rombongan Gonzales menuju musala yang berada di sisi barat Stadion Kanjuruhan. Lantas, mereka sudah disambut Aremania dari Korwil Ngantang, yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan Gonzales serta keluarganya. Eva Gonzales terlihat memeluk Aremanita Sumi Herni.
Setelah itu, Gonzales dan rombongan diikuti Aremania dan Aremanita, berjalan menuju pintu tribun 13. Di sana ia menaburkan dan meletakkan bouqet bunga yang sudah dibawanya. Setelah itu, mereka mengirimkan doa. El Loco dan istrinya tak bisa menutupi rasa kesedihan ketika berada di depan pintu tribun yang menelan banyak korban jiwa tersebut.
“Sampai sekarang saya seperti tidak percaya terjadi seperti ini. Karena saya lama main di sini (Arema). Sudah seperti rumah kedua saya. Dan waktu itu tidak ada kejadian seperti ini. Saya tahu waktu anak saya cerita tentang kejadian. Awalnya, saya sempat tidak percaya sama sekali. Karena saya pikir itu berita gosip saja,” kata Gonzales.
Menurut sang istri, perasaan keluarga Gonzales sangat sedih ketika mendengarkan kejadian. Namun, di tengah kesibukan kompetisi dan agenda timnya, dia baru bisa datang kemarin. “Perasaan kami hancur pastinya. Saya tidak kuat lagi untuk membayangkan bagaimana Tragedi Kanjuruhan terjadi,” sambung Eva Gonzales.
Kedatangan Gonzales kemarin, secara kebetulan juga bertemu dengan keluarga salah satu korban tragedi, yakni ayah dan adik dari korban bernama Daffa Fakhrudin Wijaya. Aremania yang tinggal di Jl. Aries Munandar VIII Kota Malang berusia 15 tahun itu menjadi bagian dari 134 korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan.
Sang ayah, Andik Wijaya kemudian menunjukkan foto almarhum yang lantas dipegang keluarga Gonzales bersama Devan Khoirudin Wijaya, adik korban. “Selama lima tahun di Malang, keluarga kami tidak pernah diganggu. Tidak ada satu pun Aremania dan Aremanita yang menyakiti keluarga kami,” tegas Eva. (ley/bua)