Hasil Survei LAPOLDA Kerucutkan Tiga Nama Cawali
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lembaga Analisis Politik dan Otonomi Daerah (LAPOLDA) memaparkan hasil survei terkait dengan Bakal Calon Wali Kota Malang 2024 dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah yang rencananya akan digelar 27 November mendatang. Dari hasil survei tersebut mengerucut pada tiga besar nama Cawali yang disukai oleh masyarakat Kota Malang.
Nama Abah Anton, Sutiaji dan Wahyu Hidayat menduduki tiga terbesar hasil survei yang dilakukan di lima kecamatan di Kota Malang tersebut.
“Sampel yang kami gunakan ada 625 warga dari lima kecamatan di Kota Malang. Survei ini dilakukan secara independen dengan pembiayaan secara mandiri. Jadi tidak ada intervensi dari partai politik manapun,” terang George da Silva dari Lembaga Analisis Politik dan Otonomi Daerah (LAPOLDA).
Dilanjutnya, survei dilakukan mulai 15 Juli sampai dengan 7 Agustus 2024. Dari hasil survei, suara Abah Anton masih mendominasi. Terkait dengan calon yang disukai, ia mendapatkan persentase sebesar 61,4 persen. Disusul dengan Wahyu Hidayat dengan persentase 29,7 persen dan Sutiaji di 27,6 persen.
“Kami juga mensurvei terkait dengan atas dasar apa mereka memilih dan kebanyakan memang lebih kepada figur personal atau track record-nya. Itu mendapatkan jawaban yang paling banyak. Kemudian baru pada visi misi yang dibawa oleh masing-masing Cawali,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik sekaligus Dosen Ilmu Sosial dan Politik Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Wahyudi,M.Si menyoroti beberapa hal terkait dengan hasil survei tersebut.
“Dengan munculnya beberapa nama ini menunjukan bahwa politik di Kota Malang lebih bergairah. Hal ini menunjukan bahwa sosiologi politik yang lebih educated di kawasan metropolis Malang Raya,” ujarnya.
Menurutnya, yang dilirik oleh masyarakat masih figur lama yang memang memiliki kesan di masyarakat. Hal ini terlihat dari popularitas dari Abah Anton yang tak terkalahkan. Namun lebih jauh dari itu, yang cukup menjadi sorotan adalah hadirnya nama politisi dari PSI, Ali Muthohirin.
“Yang mengagetkan munculnya nama Ali Muthohirin dari PSI. Kita lihat untuk di kursi dewan hanya mendapatkan dua kursi, tapi dia berani untuk maju. Ini yang mungkin menjadi sorotan untuk Pilwali kali ini,” tuturnya.
Namun disamping itu semua, yang sangat disayangkan sampai dengan saat ini belum muncul sosok calon Wali Kota Malang yang bisa membawa jatidiri dari Malang sendiri. Padahal Malang sendiri merupakan kota yang kental dengan budaya. (adm/jon)