MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Empower Academy yang digagas oleh Ngalup.co sukses mengantarkan 25 usaha milik penyandang disabilitas di Malang Raya untuk berkembang dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Project Leader Empower Academy, Andina Paramitha, Selasa (25/3). Ia menjelaskan bahwa Empower Academy merupakan program hasil kolaborasi antara Bangun Bangsa dan Ngalup Collaborative Network, dengan dukungan dari Lingkar Sosial (Linkdos) serta Malang Creative Center.
“Sejak tahun lalu, kami menjalankan program inkubasi bisnis bagi 25 teman-teman disabilitas selama delapan bulan. Mereka mendapatkan berbagai ilmu yang diharapkan dapat membantu kelangsungan bisnis mereka,” ujar Andin, sapaan akrabnya.
Sebagai CEO Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co), Andin menambahkan bahwa pendampingan bisnis yang diberikan meliputi berbagai aspek, mulai dari pengembangan ide bisnis hingga pemenuhan berbagai kebutuhan aset usaha. Para peserta mendapatkan bantuan dalam pembuatan logo, katalog, foto dan video produk, microsite, Google My Business, hingga legalitas dan izin usaha.
“Kami membantu mereka membuat marketing kit agar setelah lulus dari program ini, mereka bisa langsung fokus berjualan,” tambahnya.
Harapannya, program ini dapat membantu penyandang disabilitas yang telah menyelesaikan inkubasi bisnis untuk menjalankan usaha mereka secara mandiri, sekaligus berkontribusi pada perekonomian. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan para pelaku usaha dari kalangan disabilitas semakin percaya diri dalam mengembangkan bisnis mereka tanpa dipandang sebelah mata.
Beragam produk hasil karya penyandang disabilitas yang telah dikembangkan melalui program ini antara lain keset, kue kering, batik ciprat, kopi, miller, telur asin, susu kedelai, dan masih banyak lagi. Para peserta Empower Academy sendiri berasal dari berbagai latar belakang disabilitas, seperti netra, tuli, daksa, dan lainnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan bisnis teman-teman disabilitas. Sehingga, mereka mampu memberikan kontribusi unik yang tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, tetapi juga bagi perkembangan sosial dan teknologi secara keseluruhan,” pungkas Andin. (ica/aim)