Friday, February 21, 2025

Empowered Accademy, Ngalup Angkat 24 UMKM Kembangkan Bisnis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Membangun legalits dan menguatkan brand merek produk usaha ternyata tidak mudah. Terutama jika usaha ini hendak dikembangkan oleh warga Malang yang memiliki keterbatasan fisik. Disini Bangun Bangsa dan Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) punya solusinya.

Bertempat di Malang Creative Center (MCC) Malang setiap akhir pekan sebuah program yang dinamakan Empowered Accademy mengajak perintis bisnis dari kalangan disabilitas untuk bisa berkembang. Ini disampaikan Project Manager Ngalup.co Ainur Rofiq.

-Advertisement- Pengumuman

“Kami sudah mulai di Agustus 2024 lalu, tetapi kelasnya baru kami mulai di awal 2025 ini. Sudha ada 24 perserta mereka semua memiliki keterbatasan (disabilitas) tetapi sudah punya bisnis atau hendak membuat bisnis sendiri,” papar Rofiq kepada Malang Posco Media, kemarin.

Ke-24 perserta ini dibagi dalam dua kategori yakni Un Business dan In Business. Peserta In Business adalah mereka yang sudah memiliki usaha dan masih merintis. Sedangkan Un Business adalah mereka yang belum membentuk usaha tetapi sudah memiliki rencana dan konsep matang.

Empowered Accademy menyediakan pendamping-pendamping dalam inkubasi bisnis. Dan mengarahkan apa-apa saja yang dibutuhkan dan harus dilengkapi peserta untuk mengembangkan bisnisnya.

“Yang paling banyak dikonsultasikan adalah pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), lalu legalitas usaha sampai merek dagang mereka. Jadi kebanyakan tidak tahu proseduralnya seperti apa dan harus bagaiamana mengurusnya,” tegas Rofiq.

Disinilah berbagai warga disabilitas yang masuk dalam program inkubsasi bisnis ini bisa terjembatani keinginannya untuk memiliki usaha dan mandiri secara finansial.

Menurut Rofiq, dengan mengangkat bisnis dari kalangan disabilitas, maka pandangan orang banyak bahwa warga disable tidak bisa berusaha akan terpatahkan. Pasalnya dalam program Empowered Accademy ini banyak dari peserta yang sudah memiliki usaha sendiri dan memiliki langganan.

“Ada yang punya bisnis membuat baju-baju, ada yang karpet, ada yang makanan dan minuman. Banyak. Ini yang kami mau angkat. Pebisnis dari kalangan disable punya potensi besar,” pungkas Rofiq. Program ini masih akan berlanjut dengan total 8 bulan. Pada sesi terakhir produk-produk karya peserta akan dipamerkan dalam satu event pameran. (ica/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img