spot_img
Tuesday, January 14, 2025
spot_img

Enam Kecamatan di Malang Selatan Terdampak Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Banjir, Longsor, Jembatan Amblas hingga Akses Putus

MALANG POSCO MEDIA– Enam kecamatan di Malang Selatan dilanda bencana. Mulai dari  banjir, tanah longsor, hingga amblasnya sejumlah jembatan. Kondisi ini dampak hujan berkepanjangan yang mengguyur  Kamis (28/11) lalu dan Jumat (29/11) kemarin. Bupati Malang HM Sanusi pun langsung turun ke warga meninjau kondisi setelah bencana.

Wilayah Malang Selatan yang terdampak bencana yakni Kecamatan Bantur, Donomulyo, Gedangan, Sumberwanjing Wetan (Sumawe), Kalipare, dan Pagak. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Malang Posco Media (MPM), jembatan jalan raya yang amblas rata-rata disebabkan oleh meluapnya sungai ataupun aliran irigasi karena tersumbat.

Misalnya di Jembatan Jalan Raya Rejoyoso Kecamatan Bantur, yang terletak di antara Dusun Balong dengan Dusun Wotgaleh amblas. Terpantau kemarin, bambu-bambu masih menumpuk menutup aliran air sungai.

Berdasarkan pengamatan, lebar ruas jalan raya yang amblas sekitar tiga meter, setengah dari ruas jalan raya yang lebarnya sekitar enam meter. Dampaknya akses jalan menuju beberapa kecamatan tertutup total.

Malang Posco Media
LONGSOR: Plengsengan setinggi 20 meter ambrol akibat hujan di Jalan
Raya Bantur, Malang, Jumat (29/11). mpm-m firman

Kepala Dusun Wotgaleh, Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur,  Muhammad Sahlan menyampaikan, jalan raya tersebut jalur menuju arah Kecamatan Kepanjen, Pagak, Wonokerto, dan Donomulyo. 

Namun karena amblas sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Rambu-rambu penutup jalan juga sudah terpasang. “Jalan sudah tidak bisa dilewati. Tapi jalan alternatif masih ada. Cuma agak jauh sedikit,” kata Sahlan, kemarin.

Dalam peristiwa itu beruntung tidak ada korban jiwa. Pria berusia 53 tahun ini  menambahkan, bila usai kejadian masyarakat langsung sigap mengahalau air yang meluap ke jembatan jalan raya.

Di Kantor Kecamatan Bantur juga sempat tergenang  air berlumpur. Beberapa perangkat masih melakukan pembersihan hingga Jumat (29/11) kemarin sore.

Setidaknya ada tiga ruangan yang kemasukan air, termasuk ruang pelayanan. Perangkat membersihkan sejak Kamis (28/11) malam. Warga sekitar Kantor Camat Bantur juga terlihat membersihkan air disertai lumpur yang menggenangi jalan raya.

“Beberapa alat kerja, seperti laptop dan proyektor terdampak banjir lumpur dan dokumen arsip banyak basah, kotor, dan rusak. Terkait SPJ yang sudah kami buat sudah tidak bisa diselamatkan,” kata Camat Bantur, Bayu Jatmiko saat ditemui.

Ia menambahkan untuk langkah selanjutnya terkait dokumen yang rusak nantinya akan koordinasi dengan BKAD Kabupaten Malang dan Inspektorat.

“Sepertinya nanti ada surat pernyataan dari camat bahwa dokumen itu  tidak bisa dipulihkan karena ini sifatnya force majeure,” tambah Bayu.

Camat Donomulyo, Nurmawan Wibowo mengatakan beberapa desa terdampak banjir, longsor, dan jembatan ambrol. Yang paling terdampak secara signifikan adalah tergerusnya jembatan oleh aliran air yang tersumbat kiriman kayu.

“Banjir sudah tidak membawa material lagi dan sudah dibersihkan oleh warga. Secara umum sudah normal lagi,” kata Nurmawan, Jumat (29/11).

Ia menambahkan  jembatan akses petani ke persawahan di Desa Purwodadi Kidul rusak hingga akses melintas terputus total. Tidak ada alternatif lain. Nanti akan dicarikan solusi.

 “Akses pertanian itu sudah ambrol semuanya. Ini  kebetulan akses utama antar wilayah desa untuk pertanian. Jadi akses sementara terputus dulu. Nati kami carikan alternatif,” beber Nurmawan.

Ia menambahkan  terdapat satu halaman rumah warga yang amblas di Desa Tulungrejo. Supaya tidak terjadi susulan ke rumah sekitar, beberapa warga mengungsi ke rumah saudara. Sekitar enam KK yang mengungsi.

Kabid Kedaruran dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten, Sadono Irawan menguraikan   tanah amblas di Desa Tulungrejo, Donomulyo tersebut terjadi, Jumat (29/11) kemarin sekitar pukul 05:00 WIB. Tepat lokasinya di RT 01 RW 01.

“Enam rumah mengalami kerusakan dan dua unit motor milik warga bernama Suryo terbawa amblasnya tanah dengan kedalaman sekitar 15 sampai 25 meter,” ujar Sadono.

Senada dengan Nurmawan, BPBD Kabupaten Malang juga mengkhawatir terjadinya perluasan area tanah amblas bertambah. Sehingga dibutuhkan garis pengaman.

Di lain tempat, lanjut Sadono, sejumlah wilayah di Kecamatan Bantur juga mengalami longsor. Salah satunya di Jalan Daya penghubung Dusun Gumuk Mas dengan Dusun Gunung Gebang Desa Karangsari.

“Akses jalan sementara masih tutup total dan dialihkan lewat wilayah Kecamatan Pagak,” tambah Sadono.

Jumat (29/11) kemarin, Bupati Malang, HM Sanusi langsung meninjau wilayah terdampak bencana. Bupati meninjau ke Kecamatan Kalipare, Donomulyo, Pagak, dan Bantur.

Bencana genangan air berlumpur dan jembatan amblas di jalan raya sekitar Kantor Camat Kecamatan Bantur menjadi titik terakhir Sanusi melakukan peninjauan. Ia juga meninjau beberapa rumah warga yang terdampak banjir.

Ia didampingi oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Kadis PU Bina Marga Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma, Kadis PU SDA Kabupaten Malang, Farid Habibah, dan pihak BPBD Kabupaten Malang serta TNI dan Polri.

“Penanganan di Bantur sudah dikondisikan dengan Balai Besar Jalan Provinsi untuk segera ditangani tindaklanjutnya. Karena ini jalan sudah diserahkan ke PUPR,” ujar Bupati Sanusi.

Ia  menyampaikan banyak rumah warga yang terdampak banjir hingga perabotan rumah tekena basah.

“Untuk sementara ini kebutuhan warga berupa makanan,” sambung Sanusi.  Ia bersama Presidium Aremania, Ali Rifki menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan perlengkapan lainnya. 

“Ini juga ada bantuan dari Aremania dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, yang terdampak. Saya sampaikan terima kasih untuk bantuannya,” ucapnya.

Sanusi berharap nantinya masyarakat yang lain juga bisa memberikan bantuan yang sama. Presidium Aremania, Ali Rifki menambahkan penyaluran bantuan berupa makanan dan minuman sertai pakaian. 

“Ini spontanitas Aremania, kami disupport beberapa perusahaan di Malang untuk melakukan ini. Karena Aremania, perusahaan dan pengusaha-pengusaha di Malang adalah Aremania,” kata Ali.(den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img