.
Thursday, December 12, 2024

Erick Thohir Merasa Belum Menang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Kepengurusan Pengurus Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi berganti, Kamis (16/2) kemarin. Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI menggantikan M. Iriawan, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La Jakarta Pusat, Kamis (16/2) kemarin.

Erick Thohir memimpin PSSI didampingi Zainudin Amali dan Ratu Tisha Destria sebagai wakil ketua umum.

Selain itu, 12 anggota Exco juga sudah terpilih. Yakni Eko Setiawa, Endri Erawan, Juni Rahman, Muhammad, Rudi Yulianto, Sumardji, Vivin Cahyani Sungkono, Pieter Tanuri, Arya Sinulingga, Khaerul Anwar, Ahmad Riyadh dan Hasnuryadi Sulaiman. Kepengurusan PSSI terbaru tersebut, terpilih setelah proses pemilihan panjang sekitar 12 jam selama helatan KLB 2023.

Sejak dimulai pukul 09.00 WIB, KLB ditutup nyaris pukul 21.30 WIB tadi malam. Sempat ada drama ketika pemilihan wakil ketua umum. Voting diulang karena voter keberatan setelah pemilihan pertama. Voting kedua akhirnya terpilih Ratu Tisha Destria dan Yunus Nusi sebagai peraih vote tertinggi dengan 54 dan 53 suara, disusul Menpora Zainudin Amali di posisi tiga dengan 44 suara.

Padahal  di pemilihan pertama, Amali memperoleh vote tertinggi (66), diikuti Yunus Nusi (63) dan Ratu Tisha (41). Setelah itu, berdasarkan pantauan Malang Posco Media Yunus Nusi keluar meninggalkan arena KLB. Dia menyatakan mundur dari pemilihan.Alasannya, demi kebaikan PSSI.

“Demi kita bersama, demi masa depan sepak bola, niat baik saya ini mohon untuk diizinkan. Dengan teguh hati saya, saya mengundurkan diri jadi wakil ketua umum terpilih,” ujar Yunus Nusi.

Akhirnya Zainudin Amali yang naik menjadi Waketum PSSI, mendamping Erick Thohir. Selain itu, waketum lainnya tetap ditempati Ratu Tisha.

Erick Thohir yang juga Menteri BUMN telah siap menjalankan amanat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Dalam waktu dua minggu lagi, ia menjadwalkan menggelar sarasehan sebagai langkah awal. Tujuannya mencari formula peningkatan prestasi sepak bola nasional.

“Dua minggu lagi saya akan mengadakan sarasehan sepak bola,” ujar Erick Thohir ketika menyampaikan target pertamanya setelah menjabat sebagai Ketum PSSI.

Pesertanya  akan dibagi per kelompok. Yakni Liga 1, Liga 2, Liga 3, tim nasional, perwasitan, kepelatihan, futsal, dan sepak bola wanita. Sejatinya ingin menggelar sarasehan semalam, namun dia menyadari bagaimana lelahnya semua peserta KLB.

“Mau malam ini?,” tanya dia kepada peserta KLB, yang merupakan stakeholder yang ingin diajak sarasehan. Tapi, niat itu diurungkan.

Diterangkannya, sarasehan nanti menyerap suara banyak hal. Setiap kelompok bidang akan diberikan kesempatan   berdiskusi dalam satu ruangan khusus selama sekitar enam sampai tujuh jam.

Nantinya mereka diminta membicarakan dan memperdebatkan hal-hal dalam koridornya masing-masing. Setelah itu kelompok-kelompok itu diharapkan bisa menghasilkan  kesepakatan untuk dilaksanakan secara bersama-sama.

“Saya akan melempar garis besar visi dan misi yang disepakati bersama. Jadi, bukan visi dan misi saya, tetapi visi misi Liga 1 seperti apa, timnas seperti apa, wasit seperti apa. Ketika keluar dari kamar (diskusi), semua harus menandatanganinya,” jelas Erick.

Terkait jabatan yang kini disandangnya, mantan Presiden Klub Inter Milan ini mengakui sebagai amanah besar. Ia tak mau dianggap sebagai kemenangan. Termasuk hasil unggul jauh ketika 66 voter memilihnya, dibanding Calon Ketua Umum La Nyalla Mattalitti yang hanya memperoleh kepercayaan 22 voter. Sedangkan Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi tanpa suara.

“Terima kasih atas amanah yang diberikan para pemilik suara. Ini tanggung jawab yang besar. Belum ada kemenangan. Kita memang belum menang. Arti kemenangan, untuk saya, bukanlah menduduki jabatan ketua umum PSSI,” tegasnya.

Dia menekankan  kemenangan dalam membangun persepakbolaan Indonesia adalah pada saat setiap suporter sepak bola bisa menikmati tim kesayangannya, tanpa harus merasa ketakutan. Lalu mereka bisa dengan nyaman dan tiba di rumah dengan selamat. Kemenangan adalah ketika Indonesia mampu mencetak pemain muda terbaik di timnas Indonesia.

Tidak mudah dan butuh perjuangan keras dalam mengarungi jalan terjal untuk mendapatkan kemenangan sejati. Akan tetapi, ketika bersedia dicalonkan sebagai ketua umum PSSI, dia sudah menyatakan bahwa teori membangun sepak bola sudah banyak. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah nyali.

“Tapi percayalah, tidak ada yang mustahil kalau kita bekerja sama. Maka itu, saya memanggil dan mengajak para kandidat caketum, Exco, pemilik klub, Asprov, pemain, suporter, pecinta bola, dan setiap insan di negeri ini yang memimpikan sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi, mari kita sudahi perbedaan dan perdebatan. Kita ini keluarga untuk membangun sepak bola Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnya, dia memahami tugasnya sudah mendesak. Bahkan, ada helatan Piala Dunia U-20 yang harus disukseskan PSSI. Kurang lebih tiga bulan lagi. Tugasnya bagaimana memastikan helatan tersebut berjalan baik.

“Jangka pendek di Piala Dunia U-20, kita akan urus satu per satu. Insya Allah saya rasa dengan dukungan masyarakat, suporter, wasit, pelatih, para pemain, dan lainnya kita sama-sama memastikan Piala Dunia U-20 berlangsung dengan baik,” tambah Erick.

Sejatinya banyak yang percaya pada kemampuan Erick Thohir. Apalagi, dia memiliki segudang pengalaman mengurus olahraga, tak terkecuali sepak bola. Ia pemilik Mahaka Media, perusahaan penyiaran dan media, yang juga sukses menyelenggarakan helatan sport di tanah air. Erick Thohir juga sempat menunjukkan cintanya mengelola sepak bola.

Pernah menanamkan saham dan mengurus sejumlah klub luar negeri. DC United di MLS Amerika Serikat, Inter Milan, hingga Oxford United di Inggris. Di tim tanah air juga pernah di Persib Bandung dan terakhir pemilik saham 20 persen di Persis Solo. Erick Thohir dianggap sebagai pecinta sepak bola yang visioner.

Bahkan pesaingnya di pemilihan Ketua Umum PSSI 2023-2027, La Nyalla Mahmud Mattalitti tak segan memberikan ucapan selamat dan menyampaikan pesan.

“Saya mendukung Mas Erick untuk menjalankan PSSI. Ini adalah takdir, dan saya sudah katakan ini yang terbaik bagi saya. Perasaan saya (tidak terpilih) biasa saja,” sebut La Nyalla. (ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img