Hari Ketiga Bangunan Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk
Malang Posco Media, Sidoarjo – Tujuh santri berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan di hari ketiga pencarian korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10) kemarin. Dari tujuh korban yang dievakuasi, dua orang dipastikan meninggal dunia (MD).
Dua korban berhasil dievakuasi pada siang jelang sore hari. Sedangkan tiga korban, dievakuasi ketika petang dan dilarikan ke rumah sakit. Dua korban lagi berhasil dievakuasi malam hari.
Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii menuturkan, dua korban yang berhasil dievakuasi pertama merupakan bagian dari 15 titik yang sebelumnya terdeteksi adanya keberadaan korban di lokasi reruntuhan. Untuk identitas keduanya hingga kini masih belum dipastikan.
“Berkat doa seluruh masyarakat Indonesia, hari ini kami berhasil mengevakuasi dua korban dari reruntuhan. Satu korban dalam kondisi hidup, sementara satu lainnya sudah meninggal dunia,” tutur Syafii.
Menurut dia, kedua korban ditemukan di sektor A1, yakni berada di dekat pintu keluar gedung musala. Dari korban yang dievakuasi tersebut, menurut dia, salah satunya adalah korban yang sempat berinteraksi dengan petugas saat masih terjebak di reruntuhan. Respon dari korban itu menjadi tanda positif sehingga petugas terus berupaya melakukan evakuasi secara hati-hati.
“Korban dari zona merah sempat berkomunikasi dengan tim, sehingga kami bisa memastikan keberadaannya. Alhamdulillah, korban berhasil dikeluarkan dalam kondisi hidup dan langsung diserahkan ke tim medis,” jelas Syafii.
Rabu sore korban pun telah dibawa ke rumah sakit. Dari informasi yang didapatkan Malang Posco Media, korban yang selamat meskipun dalam kondisi lemas, sudah menerima perawatan medis serta bantuan oksigen. Dua korban itu dibawa RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
Salah satu korban dari informasi tim penyelamat bernama Haikal. Hal ini sesuai pula dengan video viral sejak Selasa (30/9) malam, ketika ada korban yang berinteraksi dengan petugas mengakui bernama Haikal.
Korban meninggal dunia dievakuasi pada pukul 14.50. Sedangkan, korban selamat dievakuasi ambulans sekitar pukul 15.20. Kondisi korban selamat dalam keadaan lemas.
Sementara jelang petang, korban yang dievakuasi selamat bernama Wahyudi. Dia dievakuasi sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian, dua korban lagi dievakuasi sekitar pukul 19.00 WIB, dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Koordinator Tim SAR MTA Perwakilan Sidoarjo, Dimas Lanuardi, menegaskan di hari ketiga pencarian, Rabu (1/10), ada lima korban yang dipastikan bertahan hidup di bawah reruntuhan.
“Kelima korban ini masih bisa diajak berkomunikasi. Kami terus menyuplai oksigen, makanan, dan minuman agar mereka tetap bertahan,” ujarnya.
Menurut dia, sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB timnya bersama Basarnas dan tim gabungan mencoba memulai evakuasi. Namun, proses evakuasi penuh kendala lantaran kondisi bangunan yang sangat rawan runtuh.
“Ada salah satu korban sudah bisa dijangkau, tetapi kakinya terjepit reruntuhan. Itu membuat proses evakuasi sangat sulit dilakukan. Area sekitar juga masih labil, sehingga berisiko roboh kapan saja,” ungkapnya.
Untuk menyelamatkan para korban, tim gabungan mencoba membuat jalur baru melalui bawah tanah menggunakan peralatan bor kecil. Upaya ini dipilih agar bisa mencapai lokasi korban tanpa memicu tambahan runtuhan.
Dengan tambahan satu korban meninggal dunia yang ditemukan hari ini, total korban meninggal dalam tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny menjadi lima orang. Sebelumnya, satu korban meninggal ditemukan pada Senin (29/9), dua korban pada Selasa, 30 September 2025, dan dua korban pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Hingga sore kemarin, total 105 santri berhasil dievakuasi, sementara 59 lainnya masih dalam pencarian. (ley/jon)