spot_img
Tuesday, July 1, 2025
spot_img

Evaluasi dan Tata Ulang Media Reklame di Kayutangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Tata ulang semua media reklame di kawasan Kayutangan. Itu jika tak ingin Kayutangan makin kehilangan atmosfer heritage.

Pengamat Tata Kota Ir Budi Fathony menjelaskan khusus di Koridor Heritage Kayutangan, penataan perlu kembali diarahkan pada konsep awal. Yakni melestarikan warisan yang ada atau konsep heritage.

Meski begitu tidak dipungkiri kebutuhan mengenai pendapatan daerah juga tidak boleh dikesampingkan. Ia berharap segera konsep pengembalian atau re-design yang akan dilakukan Pemkot Malang dengan  Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bisa menekankan pada dua hal itu.

“Yang sekarang sudah ada seperti reklame itu  perlu dikonsep lebih baik, bisa ditata jumlahnya dibatasi dan konsep reklame juga heritage. Itu saja dulu,”papar Budi.

Pemkot bisa mengkonsep lebih ketat materi atau konten reklame yang ditampilkan.  Seperti menayangkan iklan dengan bahasa-bahasa yang lebih Malangan, atau disiarkan dengan konsep Malangan dan sebagainya. Bisa diatur dan direncanang  kembali.

Sementara itu salah satu warga di Jalan Basuki Rahmat Gang IV, Sulistyo, menjelaskan dirinya cukup terganggu dengan “riuhnya” visual di koridor Kayutangan. Khususnya pada reklame yang tidak mencerminkan kesan heritage.

“Ndak harus dihilangkan sih, cuma gimana caranya reklame ndak keliatan seperti ini di kota bukan di Malang. Ini kan koridor heritage tetapi kesan budayanya tak ada, kesan Malangannya tak ada. Resto dan makanan-makanan di sini juga makanan Jepang, Korea dan lain-lain,” tutur Sulis.

Dia hanya berharap ada penataan yang lebih baik di koridor Kayutangan. Yakni selaras dengan kampung Kayutangan yang ada di dalannnya.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang tidak mendesak objek reklame harus ada atau bertambah demi  Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang.

“Saat ini di sana ya dari reklame pasti PAD. Untuk datanya saya masih lihat lagi berapa hasil PAD dari reklame di sana. Semua berawal dari izin yang dikeluarkan sebagai hulu,”papar Kepala Bapenda Kota Malang Dr Handi Priyanto kemarin.

Dijelaskannya semua berawal dari izin yang dikeluarkan dan pajak adalah hilirnya sebagai dampak dari dikeluarkannya izin. Handi menegaskan terkait polemik estetika di Koridor Kayutangan ini, Bapenda Kota Malang menyesuaikan saja dengan kebijakan apapun yang nanti menjadi solusi terbaik.

“Pilihannya ada di estetika atau PAD,”pungkas Handi.

Terkait hal ini pula legislatif Kota Malang menekankan perhatian serius. Komisi B DPRD Kota Malang mengaku sudah memantau keresahan masyarakat soal tampilan visual Koridor Kayutangan saat ini. Masyarakat mengeluhkan Koridor Kayutangan sudah mulai kehilangan nuansa heritage-nya, yang seharusnya menjadi konsep atau ikon utama dari tempat itu sendiri.

Ini disampaikan Ketua Komisi B, Bayu Rekso Aji kepada Malang Posco Media kemarin. Menurut dia rencana re-design yang akan dilakukan Pemkot Malang bersama IAI Malang harus menekankan hal ini.

“Perlu ada keseimbangan antara menjaga estetika kawasan heritage dan tetap mempertahankan kontribusi PAD dari sektor reklame. Nanti kami akan minta dilibatkan aktif dalam pembahasan redesain,” jelas Bayu.

Ia mendorong pimpinan daerah bersama dengan dinas-dinas terkait (seperti Dinas Perizinan, Bapenda, dan Satpol PP) segera mengevaluasi dan menata ulang keberadaan reklame di kawasan Kayutangan.

Reklame tetap bisa difungsikan sebagai sumber PAD, lanjut Bayu, namun dengan desain dan penempatan yang mendukung citra heritage. Dengan ini, PAD dan estetika bisa berjalan bersama memberi manfaat keberadaan kawasan Kayutangan itu sendiri.

” Dan tentu saya sangat mendukung inisiatif re desain dan berharap desain yang dihasilkan benar-benar berpihak pada pelestarian karakter heritage kawasan tersebut. Ke depan, saya berharap Komisi B juga dilibatkan untuk memberi masukan, terutama terkait aspek ekonomi kreatif, ruang usaha warga, dan keberlanjutan PAD tanpa mengorbankan nilai historis kawasan,” jelas politisi PKS itu.

Kepala  Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata  Kota Malang Baihaqi belum memberi respons terkait konsep pasti penataan reklame di Koridor Kayutangan Heritage. Hingga berita ini diturunkan, Baihaqi belum memberi respons kepada Malang Posco Media saat dikonfirmasi.

Namun Minggu (8/6) lalu Baihaqi menyampaikan, Pemkot Malang telah menyusun redesain Kayutangan dengan menggandeng  IAI. Dalam konsep itu, Kayutangan memang akan memiliki wajah baru yang ia yakini bisa menguatkan nilai heritage di kawasan tersebut.

Bahkan, redesain Kayutangan itu sudah masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 sehingga tahun depan ditargetkan bisa mulai terlaksana. “Secara teknis detailnya seperti apa itu nanti, belum bisa saya sampaikan karena masih berupa rencana. Tergantung DED-nya seperti apa. Yang pasti, kalau dari desain awal yang saya lihat memang kesan heritage nanti bakal makin kuat,” pungkasnya. (ian/ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img