MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai jalani evaluasi kinerja Triwulan II di Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta (24/7). Aries yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Susetya Herawan, memaparkan hasil kinerjanya selama 6 bulan sejak dilantik menjadi penjabat 19 Januari 2023 lalu.
Pada kesempatan tersebut Aries menyampaikan 3 aspek yang dilakukan evaluasi selama triwulan I dan II dalam realisasi APBD Kota Batu tahun 2023. Diantaranya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Termasuk perkembangan PAD dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah yang terus mengalami peningkatan, khususnya di sektor pajak daerah. Lain hal dengan retribusi daerah yang belum mengalami peningkatan secara signifikan, maka akan terus dilakukan langkah-langkah strategis oleh Pj Wali Kota agar bisa mencapai target yang ditentukan.
Laporan diawali dengan bidang kesehatan dengan anggaran yang telah sesuai dengan mandatory spending sebesar 10,46 persen atau Rp 118,120 M, melebihi target nasional minimal 10 persen. Anggaran ini dipergunakan untuk mendanai isu-isu strategis dan menjawab permasalahan bidang kesehatan antara lain meningkatkan angka harapan hidup, penanganan stunting, pemenuhan kebutuhan standar pelayanan minimal kesehatan.
“Di bidang pendidikan anggaran juga telah sesuai dengan mandatory spending mencapai 20,97 persen atau Rp 233,459 Miliar. Lebih tinggi dari target nasional minimal 20 persen. Anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan 326 lembaga pendidikan dari kelompok bermain hingga SMP, dengan rincian 76 sekolah negeri dan 250 sekolah swasta,” ujar Aries.
Di bidang infrastruktur, juga telah memenuhi mandatory spending mencapai 52,84 persen atau Rp 272,133 Miliar. Artinya melebihi target bidang infrastruktur untuk nasional minimal 50 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim ini juga menerangkan banyak beragam inovasi yang telah dilakukan enam bulan ini, termasuk adanya Program 1 Inovasi 1 Instansi yang saat ini berkembang. Sebelumnya 1 inovasi 1 kepala OPD menjadi 1 inovasi bagi 1 pejabat eselon III. Sehingga akan ada ratusan inovasi di Pemkot Batu yang akan terwujud. “Untuk evaluasi sendiri ada beberapa catatan yang perlu dilengkapi sebagai hasil masukan Tim Evaluator Itjen Kemendagri. Kami sudah sanggupi untuk diperbaiki dan ditingkatkan di Triwulan ke III nanti,” bebernya.
Secara teknis, Tim Panelis yang dipimpin Inspektur Khusus Kemendagri RI, Teguh Natutomo, juga menanyakan kinerja Pj Wali Kota Batu terkait pelayanan, upaya menjaga persatuan dan kesatuan, persampahan, dan kepatuhan terhadap kebijakan pusat.
Dalam kesempatan itu, Teguh Narutomo berharap pusat dan daerah untuk selalu menjalin komunikasi yang baik. Dengan begitu daerah tidak merasa sendiri dan pemerintah pusat siap melakukan pendampingan. “Tujuan dari evaluasi ini adalah mempererat komunikasi antara pusat dan daerah. Jadi daerah jangan pernah merasa sendiri dan kita akan melakukan pendampingan,” jelasnya.
Evaluasi kinerja yang berlangsung selama 2 jam juga dihadiri oleh Kepala OPD terkait yaitu Kepala Bagian Pemerintahan Kota Batu, Kepala Bagian Prokopim, Kepala Bagian Organisasi, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Sosial. (eri/udi)