Tuesday, October 28, 2025
spot_img

Evaluasi Raja Kartu Merah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Arema FC menjelma menjadi tim paling ‘kasar’ di sembilan laga awal kompetisi BRI Super League 2025/2026. Sebanyak empat kartu merah didapatkan oleh penggawa Singo Edan, yang kesemuanya diberikan wasit pada pemain posisi bek. Selain itu, 21 kartu kuning didapatkan oleh tim asuhan Marcos Santos tersebut.

Untuk urusan kartu kuning, Arema FC memang masih lebih sedikit dari Persijap Jepara yang sudah mendapatkan 29 hukuman. Kemudian Bhayangkara Presisi Lampung FC (27), Persija Jakarta (24), Semen Padang dan PSM Makassar (22), serta Bali United yang memiliki jumlah kartu kuning sama dengan Arema FC (21).

-Advertisement- HUT

Kondisi ini bertolak belakang dengan tim yang musim lalu nyaris dinobatkan sebagai tim fairplay karena jumlah kartu yang minim. Di akhir musim, Arema FC hanya kalah dari Malut United.


HUT

HUT

Pelatih Arema FC Marcos Santos menyadari borosnya timnya terkait kartu. Dia pun mulai mengingatkan anak asuhnya terkait hal tersebut.

“Betul kami sangat mudah terkena kartu. Terlepas di laga lawan Borneo FC kami seperti terlalu cepat mendapatkan hukuman kartu, saya juga sudah mulai bicara kepada para pemain,” kata Marcos.

Menurutnya, dia meminta untuk lebih berhati-hati. Apalagi, kini pelanggaran yang dibuat oleh para pemain bisa direview dengan adanya VAR.

Salah satu contoh kartu merah yang didapatkan Bayu Setiawan. Dia awalnya dikeluarkan wasit setelah kartu kuning kedua. Namun begitu review VAR, keputusan tersebut direvisi. Fullback kanan tersebut terkena kartu merah.

Bayu bahkan bisa terkena hukuman tambahan akibat direct red card. Selain itu, kartu kuningnya masih diakumulasikan dengan hukuman yang dia dapatkan sebelumnya.

“Saya akan mulai bicara lagi, agar pemain berhati-hati. Agar pemain juga bisa bermain lebih sabar di lapangan,” terang dia.

Sejatinya, dia sudah memberikan peringatan pada para pemain usai kartu merah yang diterima Betinho, yang merupakan kartu merah kedua bagi Arema FC karena sebelumnya Yann Motta juga mendapatkan hukuman serupa kala away ke markas PSIM. Kartu merah tersebut merugikan banyak hal.

Saat lawan PSIM misalnya, kemenangan di depan mata buyar di menit-menit akhir karena Arema FC terus diserang tuan rumah hingga membuat gol jelang waktu normal berakhir. Selain itu, Yann Motta tak bisa bermain dalam dua laga.

Sementara, kerugian saat Betinho terkena kartu merah adalah sang pemain absen dalam tiga laga. Absennya gelandang bertahan asal Brasil ini membuat Arema FC babak belur di bulan September dengan catatan satu poin dalam tiga laga.  “Pasti akan terkena berdampak pada tim,” tutur dia.

Terlebih saat menerima dua kartu merah dalam satu laga. Praktis, Arema FC yang dalam kondisi tertinggal, kian kesulitan mengimbangi Borneo FC.

Menurutnya, selain meminta berhati-hati di lapangan, Marcos juga akan memperbaiki ketenangan para pemain dalam menjalankan taktikal. Apalagi sebagian besar hukuman didapatkan di area sendiri, yang artinya pemain mulai mengalami kepanikan hingga membuat pepelanggaran.

“Ya kami harus lebih sabar dan disiplin lagi,” tandas dia. (ley/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img