MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC menjadi pemimpin klasemen sementara Grup D Babak Penyisihan Piala Presiden 2022. Meskipun memiliki poin sama dengan PSM Makassar, Persik Kediri dan Persikabo, hasil dari satu kali menang serta sekali seri, Tim Singo Edan unggul berkat fair play. Kartu kuning paling sedikit menjadi faktor Alfarizi dkk memimpin klasemen.
Grup D menyajikan klasemen yang menarik setelah semua tim mengumpulkan empat poin, memiliki jumlah gol dan kebobolan sama, yakni satu. Situasi ini terjadi karena dari dua macthday, Arema kalah dari PSM, Persikabo kalah dari Persik, PSM kalah dari Persikabo, dan Persik kalah dari Arema. Seluruh tim itu mengalami kekalahan 0-1 dan kemenangan 1-0. Alhasil, selisih gol mereka pun sama-sama impas alias nol semua.
Untuk menentukan urutan klasemen grup di turnamen pramusim ini, bisa dilihat di Regulasi Piala Presiden 2022. Aturannya ada di Pasal 5 tentang Sistem Turnamen, pada poin F. “Penentuan peringkat di setiap grup ditentukan sebagai berikut; (1) jumlah nilai yang diperoleh klub dari hasil pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan; (2) apabila terdapat dua klub atau lebih memiliki jumlah nilai yang sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria dan urutan sebagai berikut,” tulis pasal tersrbut.
Di poin kedua, terdapat kriteria dan urutan untuk menentukan klasmen. “(a) head-to-head dengan urutan kriteria:
(i) jumlah nilai yang lebih tinggi didapat masing-masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama;
(ii) selisih gol yang lebih baik dari masing-masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama;
(iii) jumlah gol memasukkan masing-masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara Klub-klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama,” jelas dari aturan tersebut.
Jika prosedur head-to-head ini tidak dapat menetapkan peringkat bagi tim yang memiliki jumlah poin yang sama, maka berlaku tie-breaker, yakni diberlakukan kembali prosedur (i) sampai (iii) di atas, khusus untuk tim yang memiliki jumlah poin yang sama. Jika tie-breaker ini pun tidak bisa menetapkan peringkat karena masih memiliki hasil yang sama, maka semua perhitungan yang terjadi dari hasil prosedur head-to-head dan tie-breaker tersebut ditiadakan dan dikembalikan ke posisi sebelum prosedur head-to head dijalankan.
Selanjutnya berlaku ketentuan berikut;
(b) selisih gol klub-klub terkait dalam seluruh pertandingan yang telah dimainkan di grup tersebut; (c) jumlah gol memasukkan dari masing-masing klub dalam seluruh Pertandingan yang telah dimainkan di grup tersebut; (d) nilai lebih rendah dari hasil perhitungan perolehan kartu kuning dan kartu merah dalam seluruh Pertandingan di grup tersebut (sesuai dengan Lampiran 1 Penentuan Peringkat Fair Play);
Mengacu pada poin (d), Arema berhak atas posisi puncak klasemen Grup D. Sebab, skuad Singo Edan mengoleksi kartu dari wasit paling sedikit di antara tim peserta grup ini.
“Yang berbunyi nilai lebih rendah dari hasil perhitungan perolehan kartu kuning dan kartu merah dalam seluruh Pertandingan di grup tersebut (sesuai dengan Lampiran 1 Penentuan Peringkat Fair Play),” bunyi poin (d).
Dari dua laga, Arema baru mendapatkan satu kartu kuning atas nama Rizky Dwi. Sementara, PSM mengoleksi dua kartu kuning, Persik 7 kartu kuning, dan Persikabo sama 7 kartu kuning.
Bila sesuai regulasi, satu kartu kuning bernilai tiga poin, maka poin Arema tercatat paling rendah atau menjadi tim paling fairplay di Grup D ini. Alasan inilah yang membuat Arema memimpin klasemen grup ini. (ley)