MALANG POSCO MEDIA – Kamis (24/11) malam, hujan masih rintik-rintik mengguyur kawasan Jembawan Sawojajar II Malang. Pukul 20.00 WIB, Rexy Anura Qolbi wartawan pos Kriminal Kota Malang mendekati meja saya di lantai 2 Rumah Kita, sebutan kantor Malang Posco Media. ‘’Mas, ada tamu dari Fajar Makassar di bawah,’’ ujar Rexy dengan nada sopan.
Sebagai Pemred, saya kaget, tapi langsung tanggap. Fajar merupakan koran besar di kawasan Timur yang juga bergabung dengan Jawa Pos Grup. Saya turun dan langsung menyambut dua orang berkaos putih lengan panjang bertuliskan 41 Tahun Fajar, Tumbuh di Era Digital. Saya (khususnya Malang Posco Media) merasa terhormat, karena yang datang bukan orang biasa.
Mereka adalah Faisal Syam Direktur Media Fajar Koran dan
Basri Abbas Kepala Multimedia Fajar National Network (FNN) sekaligus Manajer SDM Fajar Koran. Saat kami menerima, di ruang tamu lagi nonton bareng Piala Dunia yang berlangsung seru antara Uruguay vs Korea Selatan hingga laga usai dengan skor imbang.
Hampir dua jam lebih, kami berbincang santai di ruang tamu lantai 1. Ditemani Jl Junaedi Komisaris Malang Posco Media dan Slamet Prayitno tim digital, kami berbincang soal bagaimana bisnis koran dan digital di era saat ini. Bang Faisal menceritakan ia memang sengaja datang ke Malang Posco Media untuk silaturahmi dan saling tukar informasi soal bisnis koran.
Di sela-sela agenda Porwanas XIII yang berlangsung di Malang sejak 20 November lalu, Bang Faisal dan Bang Basri masih menyempatkan datang ke Rumah Kita. ‘’Saya memang niat ke Malang Posco Media. Saya cari di google dan ketemu. Tapi tadi sempat lucu, pertama kami diantar ke Kantor Pos Malang. Terus saya bilang, bukan di sini. Tapi Malang Posco Media,’’ cerita Bang Faisal.
Salah satu yang digelisahkan Bang Faisal adalah mahalnya kertas koran yang terus meningkat. Karena itu ke depan, pihaknya pun akan melakukan efisiensi. Hanya cetak untuk Kota Makassar saja, sementara yang di luar Makassa akan dilayani dengan PDF Koran. Itu karena mayoritas pelanggannya yang berada di luar Makassar adalah instansi.
‘’Bukti fisiknya tetap kita siapkan. Ini bisa menghemat sangat banyak biaya cetak yang bisa difungsikan untuk pengembangan yang lain,’’ ungkapnya.
Bang Faisal juga berbagi pengalamannya bagaimana mengembangkan dan memasifkan pelanggan PDF Koran. Saat menceritakan PDF Koran, saya langsung memanggil Cak Buari, Redaktur Olahraga yang juga bertanggungjawab pada langganan PDF Koran Malang Posco Media. Sehingga bisa sharing dengan Fajar. Cak Buari juga berbagi cerita soal PDF Koran Malang Posco Media. Intinya saling belajar untuk pengembangan ke depan.
Untuk PDF Koran ini, dijelaskan Bang Faisal, Fajar menggunakan pola langganan yang langsung diikat satu tahun dan bayar dimuka. Per bulan Rp 50 ribu. Untuk memanjakan pelanggan sekaligus mengontrol PDF Koran itu beredar kemana saja, maka PDF Koran Fajar yang dikirim ke setiap pelanggan di halaman depannya diberi foto pelanggan dan namanya.
Kenapa strategi ini dilakukan Fajar? ‘’Pertama mengapresiasi pelanggan. Karena fotonya kita tampilkan di halaman depan koran, sebelum halaman utama. Kedua, kita bisa mengetahui bila ada PDF Koran beredar. Darimana PDF Koran itu didapatkan karena pasti muncul foto pelanggan. Jadi kita bisa memantau peredaran PDF di lapangan,’’ terangnya.
Meski fokus mengembangkan PDF Koran, Bang Faisal tetap yakin bisnis Koran akan terus berkembang, sepanjang pengelolanya bisa bertransformasi. ‘’Kuncinya untuk koran, tidak lagi menggantungkan kontennya pada peristiwa, melainkan pada analisis dan investigatif reporting,’’ tandasnya.
Kenapa tidak bisa lagi bergantung pada peristiwa, karena kalau soal kecepatan koran akan kalah dari online. Oleh karena iti sinergitas dengan online harus diperkuat. Online mengulas peristiwa, laporan lengkap, analisis dan data lengkap baca di koran. ‘’Oh ya, kita juga harus mengembangkan media sosial yang resmi dari koran. Untuk konten hiburan dan juga berita-berita singkat,’’ pesannya.
Sebelum pulang, bang Faisal dan Bang Basri juga mendapat cerita perjalanan Malang Posco Media (MPM) yang sudah berusia 2 tahun dan memasuki tahun ketiga dari saya dan juga Pak Jl Junaedi. ‘’Sejarahnya ada di dua buku ini. Spirit Saguara dan Malang Posco Media Asli Korane Arek Malang. Semua lengkap, silakan dibaca,’’ ujar saya sambil menyerahkan dua buku dan koran Malang Posco Media edisi Kamis, 24 November 2022. ‘’MPM Keren Gus,’’ ujar Bang Faisal usai berkeliling di Kampung Heritage Kayutangan dan melanjutkan perjalanan ke Juanda untuk penerbangan ke Makassar. ‘’Jangan lupa giatkan Podcastnya, gus,’’ pesannya lagi. ‘’Terima kasih bang Faisal dan Bang Basri. Semoga lancar perjalanannya. Semoga diberi kesempatan bertemu di Makassar,’’ balas saya.(abdul halim)