MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Hukum Universitas Islam Malang (FH Unisma) terus melakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. Salah satunya dengan mengejar nilai akreditasi unggul. FH Unisma sudah terakreditasi A. Dan kini tengah fokus meningkatkan nilai tersebut untuk menjadi Akreditasi Unggul.
Jumat (25/3) hari ini rencananya berbagai dokumen penunjang akreditasi akan dikirim ke pusat. Untuk selanjutnya dilakukan penilaian dan verifikasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN PT). “Kami yakin akreditasi unggul bisa kita capai, semoga hasilnya nanti sesuai dengan harapan,” ucap Dekan FH Unisma, Dr. H. Suratman., SH., M.Hum kepada Malang Posco Media.
Berbagai upaya untuk tercapainya akreditasi unggul sudah dilakukan. Termasuk menggencarkan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sampai saat ini tidak kurang dari 40 kerjasama yang dibangun FH Unisma dengan instansi lain. Baik di dalam maupun luar negeri.
Kerjasama tersebut diwujudkan dalam beberapa program peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa. Seperti program magang selama satu semester. “Hasil dari magang itu bisa kita konversi menjadi 20 SKS, sehingga dapat mengurangi beban akademik mahasiswa,” katanya.
Selain itu ada program kerjasama sistem transfer kredit semester. Dalam hal ini mahasiswa FH Unisma mendapat kesempatan untuk kuliah di kampus lain. Termasuk kampus luar negeri.
Dan sejauh ini, sudah banyak mahasiswa FH Unisma yang menjalankan program tersebut, antara lain di perguruan tinggi yang ada di Rusia, Thailand dan Malaysia. Termasuk perguruan tinggi di dalam negeri. Seperti di UGM, UII, UIN Yogyakarta, dan kampus besar lainnya.
Untuk program magang FH Unisma juga sudah menjalin kerjasama dengan Pengadilan Negeri Malang dan Pengadilan Negeri Kepanjen, Pengadilan Agama Kota dan Kabupaten Malang. “Mahasiswa kami juga magang di Kantor Pertanahan,” imbuhnya.
Selain program MBKM, upaya lain untuk mencapai akreditasi unggul salah satunya mendorong dosen untuk meningkatkan pangkat. Termasuk jabatan fungsional dosen harus terus meningkat. “Yang tidak kalah penting terus aktif menulis jurnal internasional bereputasi,” imbuhnya.
Dan dalam waktu dekat, satu terobosan besar akan dilakukan FH Unisma. Fakultas ini akan melakukan penandatangan kerjasama MoU dengan Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan lembaga Ombudsman. “Rencananya setelah lebaran kita realisasikan MoU tersebut,” ungkap Suratman.
Ia mengungkapkan peningkatan nilai akreditasi perlu dilakukan. Motivasi besarnya tidak lain untuk kepentingan mahasiswa dan lulusan. Apalagi sampai akreditasi internasional. Tentu akan mempermudah lulusan FH Unisma dalam menata karir, bahkan di luar negeri sekalipun. “Endingnya tentu untuk mahasiswa kami. Untuk memudahkan mereka agar lebih diakui baik di dalam maupun di luar negeri,” tandasnya. (imm)
