MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Di era digital tidak ada lagi alasan salah memilih jurusan. Apalagi bagi mahasiswa Fakultas Humaniora yang punya bergam skill di bidang bahasa. Itu yang disampaikan Founder Hallycon, Hima Roiku Dinia dalam acara Humaniora Digital Class (HDC), Kamis (29/2) kemarin. Kegiatan ini digelar Fakultas Humaniora lantai 2 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
HDC ini digelar untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan digital mahasiswa. Mengusung tema “Developing Language Skill in The Digital Space”. Dengan harapkan HDC dapat menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman terkait optimalisasi digital. Khususnya bagi mahasiswa Fakultas Humaniora.
Dalam materinya, Hima Roku Dinia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang hadir. Ia memberikan semangat dan motivasi kepada peserta untuk berpikir kreatif guna mengaplikasikan ilmu bahasa yang telah dimiliki. Terutama untuk bersaing di dunia kerja yang terus berkembang. “Sudah bukan saatnya lagi merasa salah jurusan dan khawatir akan masa depan,” tuturnya.
Ia mengajak para peserta untuk terjun dan berperan di industri digital. Hima sendiri merupakan alumni Fakultas Humaniora yang sudah dua tahun berkecimpung di dunia sosial media strategies. Ia menjelaskan bagaimana peran teknologi digital di dunia kerja. Dengan memahami teknologi, mahasiswa siap menunjukkan eksistensi berbekal softskill yang mereka miliki.
Di sesi tersebut, Hima juga mengajak mahasiswa untuk menemukan wadah dan lingkungan yang mendukung pengembangan soft skill digital. Baik berupa organisasi, UKM, media sosial, atau komunitas yang bergerak di bidang teknologi. “Budaya medsos yang berkembang pesat bisa kita manfaatkan untuk mencari ekosistem positif di bidang teknologi,” terangnya.
Hima juga menyoroti tantangan untuk melayani dan mengedukasi masyarakat. Khususnya dalam mengakses informasi secara efektif. Ia kembali mengajak mahasiswa untuk mengambil peran dan mengembangkan potensi. Baik sebagai pengembang maupun penyedia layanan belajar bahasa praktis berbasis teknologi dan digitalisasi.
Rencananya program HDC akan dilanjutkan dengan mentoring class selama lima pekan. Dimulai sejak Maret 2024 mendatang. Peserta pelatihan juga diajak untuk bergabung di komunitas pembelajaran berkelanjutan dengan nama serupa. Yakni, Humaniora Digital Center.
Hal ini sesuai dengan arahan Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang, Dr. Muhammad Faisol Fatawi, M.Ag. Dia menuturkan bahwa HDC ini bukan sekadar program rutin. Melainkan langkah konkret mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan digital. “HDC bukan sekadar kursus, tapi landasan kita menghadapi gelombang perubahan,” tegasnya.
Faishol juga menekankan pentingnya mengasah soft skills di era disrupsi. Guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dia menjelaskan bahwa keilmuan dalam bahasa dan sastra saja tidak cukup. Perlu adanya wawasan multidisiplin yang mendukung. Mahasiswa tak boleh berpuas dan membatasi diri pada satu bidang keilmuan. Kompetensi mereka harus diperluas melalui pengalaman di luar kelas. “Bisa lewat eksplorasi dan kolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu, termasuk keterampilan digital,” pungkasnya. (mg1/imm)