MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi tuan rumah kegiatan Visiting Professor. Program ini dimulai Februari hingga Mei 2024. Tujuannya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan inovasi kedokteran hewan dengan menghadirkan Profesor Jasni bin Sabri, DAHP, DVM, PhD dari Malaysia.
Tema yang diangkat adalah “Optimizing Veterinary and Forensic Pathology Education Through Collaborative Teaching and Research Towards a World Class University”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan berbagai program. Antara lain pengajaran di tingkat sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan, penelitian mini-kolaboratif, penelitian bersama dan publikasi bersama.
“Saya sangat senang dapat berkontribusi di FKH UB. Saya merasa telah menjadi bagian dari keluarga besar FKH, dan bersama-sama kita telah mencapai langkah yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan inovasi kedokteran hewan,” ucap Profesor Jasni bin Sabri.
Menurutnya, visit profesor merupakan strategis dalam penguatan internasionalisasi perguruan tinggi. Terlebih juga meningkatkan kualitas keilmuan di masing-masing institusi. Keberadaan guru besar tidak hanya berkiprah untuk lembaganya tetapi juga untuk instansi lainnya. “Upaya kolaboratif ini tidak hanya memperluas cakrawala akademis saja, tetapi juga menegaskan kembali keyakinan saya akan kekuatan kerja sama internasional dalam memajukan bidang kedokteran hewan,” ungkapnya.
Dia berharap visiting professor terus berlanjut dengan berbagai gagasan dan ide besar. Khususnya untuk memperluas wawasan dan keilmuan civitas akademika. “Saya menantikan kolaborasi yang berkelanjutan dan kesempatan untuk memperkaya wawasan pendidikan dan penelitian di UB,” kata Profesor Jasni bin Sabri.
Kehadiran Profesor Jasni di UB tidak hanya menambah semangat baru dalam pendidikan kedokteran hewan, namun juga menjadi katalisator untuk inovasi dan kemajuan dalam bidang patologi dan forensik veteriner.
Melalui upaya kolaboratif antara FVM UB dan Profesor Jasni, diharapkan bisa menumbuhkan lingkungan pendidikan yang dinamis yang memupuk pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi interdisipliner. Kemitraan antara FVM UB dan Profesor Jasni tidak hanya terbatas pada ruang kelas atau laboratorium, tetapi juga mencakup penelitian dan inovasi. “Ke depannya, kolaborasi ini diharapkan bisa membuka peluang baru dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan inovasi kedokteran hewan di World Class University,” pungkasnya. (imm/udi)