MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (Unisma) kembali meraih First Taker 100 persen dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD) periode Mei 2022. Penghargaan ini sudah diraih oleh Unisma sebanyak delapan kali berturut-urut sejak UKMPPD 2020.
Mahasiswa FK Unisma yang lolos First Taker periode ini ada sebanyak 33 orang. Pelaksanaan UKMPPD berlangsung selama empat periode tiap tahunnya, pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Hasil ini membuktikan jika Unisma berhasil mempertahankan kualitasnya tiap periode UKMPPD berlangsung.
Dekan Fakultas Kedokteran Unisma dr. Rahma Triliana M.Kes, PhD menyebutkan jika terdapat ujian double pada periode UKMPPD Bulan Mei ini. Terdapat ujian OSCE sebagai ujian praktek yang diberikan, dan ujian teori berbasis pilihan pada menu ujian CBT. “Double ujian OSCE dan CBT kembali dilakukan setelah berhenti Mei 2020 lalu akibat adanya pandemi COVID-19,” ujarnya.
dr. Rahma juga berujar jika nantinya FK Unisma bisa mempertahankan lolos First Taker 100 persen sampe sepuluh kali berturut-urut, maka FK Unisma akan meraih peringkat pertama tahun 2022 ini. “Tahun 2021 kami berhasil meraih peringkat satu, jika sampe periode terakhir kami lolos 100 persen, kami bisa meraih peringkat satu kembali tahun ini,” tambahnya.
Menurutnya, keberhasilan mahasiswa FK Unisma ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai macam pihak. Baik dari pihak universitas, maupun dari pihak rumah sakit mitra. “Standar yang berlaku di FK Unisma sudah sangat baik, rumah sakit yang kami miliki juga sudah terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan guna menunjang proses belajar mahasiswa,” tuturnya.
Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si menyampaikan jika kualitas mahasiswa FK di Unisma memang sangat dijaga betul. Tidak ada sistem korupsi, kolusi, dan nepotisme. Semua murni kemampuan yang dimiliki oleh calon mahasiswa FK Unisma dalam menghadapi ujian masuk. “Tidak ada sistem titipan, selain dilarang kami juga khawatir jika kualitas mahasiswa kami jadi menurun,” ujarnya.
FK Unisma diciptakan dan dibangun dengan atmosfer yang menjunjung tinggi nilai kompetitif dan kolaboratif. Jadi iklim prestasi dan perkembangan pendidikan harus selalu dilakukan di dalamnya agar senantiasa terjaga. “Kami berorientasi pada mutu pendidikan, sebuah keberhasilan tentu harus melewati proses yang cukup panjang,” tambahnya.
Prof Maskuri menekankan jika pengembangan sarana laboratorium dan mitra kerjasama FK Unisma harus selalu mengikuti perkembangan zaman. “Sarana yang menunjang disertai program yang efisien akan memberikan dampak baik bagi luaran mahasiswa Unisma, khususnya mahasiswa kedokteran,” pungkasnya. (mp1/imm)