Malang Posco Media, MALANG – Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma) semakin gagah dengan adanya Laboratorium Agrokomplek. Laboratorium lapangan tersebut berada di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Rencananya akan diresmikan oleh Rektor Unisma setelah Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Dekan Fakultas Pertanian Unisma Prof. Dr. Ir. Nurhidayati, MP mengatakan, laboratorium agrokomplek untuk pengembangan program unggulan di Program Studi Agroteknologi dan Agribisnis Laboratorium itu berdiri di atas lahan seluas 1 hektar. Digunakan untuk aktivitas praktikum, penelitian dan usaha produksi.
“Misalnya sayur dan buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Baik dengan metode hidroponik maupun dengan sistem pertanian organik,” terang Prof Yati, sapaan akrabnya.
Ia menerangkan Program Studi Agroteknologi berarah pada pengembangan teknologi budidaya tanaman. Sedangkan Prodi Agribisnis berarah pada analisis dan strategi pemasaran.
Di agribisnis nantinya juga dapat mengembangkan teknologi hasil pertanian. Misalnya pengolahan sayur dan buah menjadi jus sehat, atau menjadi keripik.
“Nantinya mahasiswa punya aktivitas pengolahan pasca panen. Dari produk sayur buah sampai jadi minuman jus sayur sehat atau herbal,” ujarnya.
Meskipun belum diresmikan Lab Agrokomplek Fakultas Pertanian Unisma sudah siap digunakan. Sarananya juga lengkap. Mulai ruang kuliah, ruang tutorial, green house dan peralatan lainnya. “Semester ini sudah ada aktivitas praktikum dan penelitian mahasiswa. Lab itu sudah kami gunakan untuk pengembangan potensi mahasiswa dan kompetensi para dosen,” terang Prof Yati.
Sarana menjadi bagian tak terpisahkan dalam sebuah pembelajaran. Apalagi di lingkungan perguruan tinggi. Lebih-lebih saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi menerapkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Mahasiswa diberikan peluang besar untuk tidak hanya belajar di dalam kelas. Tetapi diharapkan waktu mereka lebih banyak dihabiskan belajar di luar kelas. Baik di laboratorium, bahkan di luar kampus sendiri.
Prof Yati mengungkapkan adanya laboratorium Agrokomplek akan membuat kualitas pembelajaran semakin meningkat. Karena kompetensi di masing-masing prodi akan tercapai. Fasilitas yang memadai membuat mahasiswa semakin giat belajar dan melakukan eksperimen untuk menunjang kompetensi mereka.
“Harapan kami daya saing lulusan akan semakin lebih baik karena memiliki kompetensi yang unggul dan spesifik sesuai dengan program unggulan,” tuturnya.
Dia memaparkan masing-masing prodi di Fakultas Pertanian Unisma memiliki program unggulan. Prodi agroteknologi memiliki program agro technopreneurship organik. Arahnya mengembangkan teknologi budidaya tanaman yang sehat. Sehingga produk pertaniannya bisa diolah menjadi pangan yang sehat. “Dari sini kemudian akan dilanjutkan oleh prodi Agribisnis,” tambahnya.
Yang tidak kalah penting, kata dia, adanya fasilitas berupa laboratorium agrokomplek akan menunjang pada peningkatan nilai akreditasi. Termasuk di level program studi. Penelitian dosen dan mahasiswa akan semakin gencar dan berkualitas. “Kalau risetnya berkualitas maka outputnya pun berkualitas. Misalnya dapat melakukan publikasi jurnal internasional,” pungkasnya. (imm)