MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebuah pencapaian membanggakan diraih Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma). Dua program studi di fakultas ini sudah Terakreditasi Unggul. Bahkan juga Terakreditasi Internasional ASIIN Jerman. Yakni Prodi Agribisnis dan Prodi Agroteknologi.
Dekan Fakultas Pertanian Unisma Prof. Dr. Ir. Nurhidayati, MP., mengatakan akreditasi unggul dan internasional diraih Tahun 2022 lalu. Namun lebih dulu berhasil mencapai akreditasi internasional ASIIN.
Dari nilai akreditasi internasional ini kemudian dikonversi menjadi Akreditasi Unggul. “Karena ASIIN ini tingkat internasional. Dan tentu diakui secara nasional, sehingga langsung dikonversi menjadi Akreditasi Unggul,” katanya kepada Malang Posco Media, Senin (17/4) kemarin.
Tentu tidak mudah menjadi akreditasi internasional. Fakultas Pertanian telah melakukan upaya besar. Diantaranya menggalakkan program internasionalisasi pada dua program studinya.
Seperti meningkatkan kualitas pembelajaran, riset dan pengabdian pada masyarakat. Dengan begitu dosen maupun mahasiswa aktif di berbagai event internasional.
Fakultas Pertanian Unisma juga telah menjalin kerjasama perguruan tinggi Thailand. Salah satunya, University of Technology Krungthep (UTK) Thailand.
Kedua pihak sudah sering berkolaborasi dalam kegiatan akademik maupun seminar. “Untuk Akreditasi Internasional harus ada program yang berstandar internasional. Baik pembelajaran maupun event yang digelar,” ujar Prof Yati, sapaan akrabnya.
Selain itu, Prodi Agribisnis dan Prodi Agroteknologi memiliki kelebihan dan keunikan dari prodi yang sama di kampus lain. Dua prodi di Fakultas Pertanian Unisma ini memiliki spesifikasi dan distingsi.
Di Prodi Agroteknologi misalnya, ada Program Agrotechnopreneurship Organik. Program ini bertujuan mencetak lulusan yang memiliki kompetensi di bidang teknologi tanaman dan juga mengarah pada lulusan yang mandiri dan berwirausaha.
“Sistem pertaniannya diarahkan pada pertanian yang sehat. Yakni pertanian organik dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia,” ungkapnya.
Bahkan kata Prof Yati, riset-riset dosen dan mahasiswa mengarah pada program teknologi budidaya yang sehat. “Program ini menjadi penguatan bahwa kami berbeda dari yang lain,” terangnya.
Sedangkan di Prodi Agribisnis ada Program Agrotechnopreneur Pengolahan Pangan Sehat. Mahasiswa mempelajari sistem agribisnis dari hulu sampai hilir. Mulai sarana sampai pada pengolahan dan pemasarannya.
“Tahap pengolahan pangan dikembangkan oleh Agribisnis. Sebagai kelanjutan dari program Agrotechnopreneurship milik Agroteknologi. Inilah motivasi kami menerapkan sistem pertanian yang sehat,” tuturnya.
Prof Yati menjelaskan produk-produk yang dijual seperti keripik dan juz buah dijual secara mandiri. Baik dengan secara online atau langsung. Fakultas Pertanian sendiri sudah memiliki izin produksi dari pemerintah. “Jadi kami diizinkan untuk mengolah sendiri dengan melibatkan mahasiswa,” kata dia.
Guru Besar asal Bangkalan Madura ini mengungkapkan, tidak jarang mahasiswanya mendapat hibah kewirausahaan. Dana yang diperoleh digunakan untuk penelitian dan mengembangkan usaha. “Mahasiswa kami sering mendapat hibah dari program yang dicanangkan oleh Dikti untuk kewirausahaan,” imbuhnya.
Prof Yati menerangkan diperolehnya Akreditasi Unggul dan internasional ASIIN Jerman akan membuat Fakultas Pertanian Unisma semakin dipercaya masyarakat. Ada pengakuan akan kualitas dari fakultas ini.
“Dan itu berdampak pada alumni kita. Mereka akan mudah diterima saat rekrutmen di instansi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain ijazah kami juga menyertai mereka sertifikat yang menerangkan keunggulan kami,” pungkasnya. (imm)