Malang Posco Media, Malang – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Malang akui Family Corner yang dibentuk belum banyak aktif. Dari 33 kecamatan hanya sekitar 10 saja yang aktif.
“Dikatakan aktif ini bahwa konselor yang ada di Family Corner itu melaporkan baik ada kasus maupun tidak ada kasus. Mereka juga membuat program. Nah ini hanya sekitar 10 saja yang sudah aktif,’’ kata Kepala Dinas PPPA Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.
Seiring dengan itu, Arbani akan segera mengumpulkan para konselor untuk dilakukan evaluasi dan supervisi. Sehingga mereka yang belum aktif, akan lebih aktif.
“Nanti akan kami tanya satu persatu kendalanya. Yang jelas, kami terus melakukan pendampingan untuk para konselor,’’ urainya.
Seperti diketahui Family Corner merupakan program Dinas PPPA Kabupaten Malang yang bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang. Program ini dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan keluarga sakinah melalui pendidikan dan pelatihan, bimbingan konseling serta pendampingan keluarga.
“Program ini merupakan inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan kekuatan dan ketahanan bagi keluarga,’’ kata Arbani.
Dia mengatakan dalam program ini pihaknya pun menyediakan ruang konsultasi. Letaknya di masjid-masjid yang ada di Kabupaten Malang.
“Di ruang konsultasi ada petugas atau konselor, yang siap menerima konsultasi warga yang datang. Mereka petugas konselor itu sudah kami kami latih. Bagaimana mereka menghadapi warga yang melakukan konsultasi,’’ ucapnya.
Arbani menguraikan pihaknya pun bisa turun langsung membantu konselor, jika kasus yang dihadapi warga sangat berat dan konselor tidak bisa melakukan pendampingan.
“Kami turun langsung melakukan pendampingan. Prinsipnya adanya ruang Family Corner ini membantu kinerja kami,’’ tambahnya.
Dia juga mengatakan dengan adanya Family Corner, pihaknya mendapatkan informasi lebih awal saat ada kasus yang melibatkan rumah tangga.
“Contohnya kasus KDRT ya. Dulu kami tahunya dari polisi atau pihak-pihak lain. Tapi ada family corner kami bisa mendapatkan informasi lebih awal. Sehingga penanganannya pun lebih cepat,’’ urainya.
Arbani juga mengatakan bahwa dengan banyaknya manfaat Family Corner ini pihaknya pun akan memperluas.
“Harapannya ke depan depan dikembangkan konselor untuk naskes. Puskesmas per desa. Karena secara personal mereka menagani fisiologis pasien. Ini akan lebih mudah,’’ pungkasnya. (ira/jon)