MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Fashion on The River 2025 kembali digelar di Coban Putri, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kamis (2/10) kemarin. Total ada 20 finalis unjuk kebolehan dalam event tahunan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Batu.
Wali Kota Batu, Nurochman yang membuka kegiatan mengatakan event ini menjadi waktu untuk merefresh diri. Ini karena Fashion on The River 2025 dilaksanakan di tengah keindahan alam Kota Batu.
“Bahkan Fashion on The River 2025 mejadi sebuah branding bagi Kota Batu. Maka Pak Onny (Kadisparta.red) harus bisa mengeksplore event tahunan agar semakin mendapat tempat bagi pecinta fashion,” ujar Nurochman.
Lebih lanjut, Cak Nur sapaan akrab Wali Kota menerangkan bahwa Fashion on The River merupakan brand yang kuat di tengah banyaknya potensi wastra di Kota Batu.
“Kalau perlu tahun depan Disparta bisa melaksanakan tingkat nasional. Meskipun saat ini ada banyak peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi,” terangnya.
Oleh karena itu Cak Nur berharap kedepan event yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke 24 Kota Batu ini harus diangkat dan dipromosikan ke nasional. Sehingga kekayaan akan Wastra Kota Batu juga terangkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto menyampaikan bahwa ajang ini bukan sekadar pameran mode, tetapi wadah sinergi antara promosi wisata, pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Fashion on The River mampu menambah daya tarik pariwisata Kota Batu, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam,” paparnya.
Dalam pelaksanannya, Fashion on The River yang ketiga ini memiliki konsep berbeda dari sebelumnya. Bila pada Fashion on The River sebelumnya hanya peragaan busana dan pameran kriya, kali ini pihaknya ingin mengenalkan Wastra atau batik Kota Batu.
“Tentunya melalui desain-desain yang digambarkan oleh para desainer, baik dari Kota Batu maupun luar daerah,” imbuhnya.
Peserta dalam seleksi terbuka untuk umum atau seluruh desainer yang ada di Indonesia. Dengan total pendaftar tahap pertama ada 43 peserta desain yang ikut.
Dan kemudian di seleksi pertama itu sudah terjaring 40 desainer. Selanjutnya 40 desainer yang lolos diminta untuk mempresentasikan desain terkait dengan batik Kota Batu untuk mencari 20 peserta di grand final.
“Dari 20 desainer yang lolos meliputi 15 desainer dari Malang Raya, Lumajang dan Jombang, serta daerah lain seperti Surakarta, Magelang, Semarang dan Tegal. Serta lima dari Kota Batu,” ungkapnya.
Salah satu peserta dari Kota Batu, Paulus Andik Dwi Cahyono pemiliki Griya Shiny Kupu Sutra, dirinya menghadirkan busana ‘Fasae’ yang merupakan perpaduan sempurna antara tradisi dan gaya modern.
“Koleksi busana ready to wear ini menampilkan baskab dengan sentuhan elegan motif lurik dan batik, dipadukan dengan celana urban yang stylish dan nyaman. FaSAE menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mengekspresikan identitas budaya dengan gaya kontemporer yang siap dipakai sehari-hari,” ungkapnya.
Busana FaSAE memiliki makna fashion atau mode. Kemudian S – Style (gaya), A – Attire (pakaian) dan E – Elegance (keanggunan). Untuk pemenang dari Fashion on The River 2025, juara 1 dari Blitar atas nama Agata Hutagalung, juara 2 dari Malang atas nama Barissen Franch Jhon Webiser dan juara 3 dari Batu Lelly Deviana. (eri/jon)