MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peningkatan para pelaku UMKM terus dilakukan untuk memberikan pembelakalan bagi pelaku UMKM. Di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang ada lebih dari 400-an pelaku UMKM yang terdata. Namun dari total tersebut, yang aktif mengikuti berbagai kegiatan yang ada di paguyuban hanya mencapai 157 pelaku usaha.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tunjungsekar, Dian Safitri mengatakan penguatan-penguatan bagi para pelaku UMKM terus dilakukan oleh pihak kelurahan, salah satunya dengan menggandeng Diskopindag Kota Malang.
“Kami berusaha menjembatani antara UMKM dengan dinas terkait atau lembaga di luar sana. Misal ada kegiatan yang dilakukan oleh Diskopindag kita akan share langsung kepada pemilik usaha agar mereka bisa mengikuti kegiatan tersebut,” jelasnya.
Selain itu, pihak kelurahan juga turut serta memberikan akses kemudahan kepada para pelaku usaha, diantaranya dengan memberikan peluang jika ada pameran-pameran yang digelar oleh instansi atau lembaga.
“Kalau ada pameran-pameran biasanya kami infokan langsung ke grup. Karena kami sudah ada paguyuban tersendiri yang menaungi para pelaku usaha UMKM ini. Sehingga memudahkan kami dalam berkoordinasi dengan mereka terkait dengan apa-apa saja yang diperlukan,” ujarnya.
Berbagai jenis pelatihan dilakukan untuk menunjang kebutuhan dan pengetahuan dari para pelaku usaha. Mulai dari pelatihan foto produk, bagaimana mengakses media sosial, hingga menghitung keuntungan dan kerugian dari produk yang dijual.
“Media sosial sangat membantu tentunya. Kami banyak membantu membagikan produk-produk yang dijual oleh para pelaku UMKM melalui media sosial kami, salah satunya instagram. Menjadi wadah untuk promosi langsung ke masyarakat luas, ini loh ada produk yang dibuat oleh warga Tunjungsekar,” terangnya.
Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan untuk memasarkan produk UMKM dari warga Tunjungsekar, salah satunya melalui grup Whatsapp. Beranggotakan lebih dari 200 orang, di platform tersebut pemilik usaha bisa menjual berbagai produk yang dimilikinya.
“Ya semacam pasar online kami bilangnya, jadi ada grup khusus yang anggotanya sendiri kebanyakan dari masyarakat Tunjungsekar. Jadi di grup itu dijadikan sarana untuk jual beli produk UMKM dengan konsumen,” tandasnya. (adm/aim)