MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Berdiri sejak 2017, Fatto A Mano sebuah clothing local brand Kota Malang yang telah menjual kaos polosnya ke seluruh Nusantara. Hanya memiliki satu toko di Jl. Kadaka No.7A, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, sang owner ingin berfokus pada kestabilan bisnisnya pasca pandemi covid-19.
Ciri khas dari produk-produk Fatto A Mano memang berada pada jenis pakaian polosnya. Mulai dari kaos, jaket, hoodie, celana pendek, jeans, topi, dompet, tas, ikat pinggang hingga sandal rata-rata diproduksi tanpa desain (polosan).
“Rata-rata bahkan hampir semua dari produk kami memang polosan, ini karena adaptasi dari kebiasaan seorang pria yang cenderung simple dan tidak mau ribet. Fatto A Mano memang memproduksi berbagai kebutuhan style pria sehingga semua produk kami selalu disesuaikan dengan tren dan habbit pria,” ujar Magesty Obey selaku penanggung jawab toko Fatto A Mano.
Meski hanya polosan tapi ia menyediakan berbagai macam warna diantaranya hitam, white basic, red wine, navy blue, dark grey, forest green, amber yellow, teal, golden, brown, dan masih ada beberapa yang lain.
“kami memang memperbanyak pilihan warna ketimbang desain/modelnya, pilihan warnanya juga yang basic tidak ada warna-warna yang terlalu mencolok seperti kuning neon. Ini juga diadaptasi dari kebiasaan pria yang cenderung memilih warna-warna yang kalem dan gelap,” imbuh Magesty.
Selain kaos polos, produk celana unggulan dari toko ini adalah Reggio Long Pants, merupakan jenis celana panjang berbahan kain Chino. Model celana panjang yang bisa dipakai disemua jenis acara, baik formal maupun non-formal.
“Jenis kain yang digunakan memang selalu berkualitas. Meski begitu harga yang kami tawarkan tetap terjangkau. Kaos polos hanya dibandrol dengan harga Rp 45 ribu dan untuk celana Reggio Long Pants hanya Rp 125 ribu, cukup terjangkau jika disbanding competitor lain,” bebernya kepada Malang Posco Media.
Produk Fatto A Mano telah melalang bauna ke seluruh penjuru Nusantara mulai dari NTT, NTB, Papua, hingga ke pulau-pulau lainnya. Perhari mereka bisa menjual 80-100 pcs produk secara offline, terkadang dibeberapa produk terlaris pelanggan sampai harus menunggu restock.
“Fatto A Mano memproduksi sendiri semua produknya, kami memiliki delapan tim penjahit yang tersebar di seluruh Malang. Sehingga kualitas produk akan terjamin, semuanya dalam pengawasan kami. Produk kami menggunakan 100% cotton combed bukan jenis kain tiruan,” tambahnya
Bahkan di marketplace kaos polosnya telah terjual lebih dari enam ribu pcs, dan memiliki 268 ribu followers di Instagram. Popularitas Fatto A Mano memang tidak usah diragukan lagi. Meski begitu, Magesty mengaku toko yang ia kelola sedang mengalami masa krisis. Pasalnya pasca covid-19 target market utamanya yaitu mahasiswa pulang ke kampung halamannya masing-masing, tidak berada di Malang.
“Sekarang lagi fokus untuk memulai branding lagi karena pelanggan lama kami rata-rata sudah lulus kuliah, jadi ini mulai gencar-gencarnya ngenalin produk lagi ke masyarakat,”tutupnya. (mp2/ggs)