MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Festival Budaya Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke-4 Universitas Insan Budi Utomo (IBU) Malang menyajikan pertunjukan spektakuler dengan tajuk Konser Heppiee. Rabu (15/5) kegiatan ini menjadi ajang pentas seni budaya Nusantara.
Ratusan mahasiswa inbound dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia tampil dalam acara ini. Mereka mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Universitas IBU memfasilitasi kreativitas mereka dengan panggung besar. Tampak begitu meriah. “Kami telah mempersiapkan ini semaksimal mungkin. Berlatih bersama dosen-dosen Universitas IBU yang luar biasa,” kata Nur Azizah, mahasiswa asal Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika ini mengaku sudah lama menginginkan kuliah PMM di Kota Malang. Akhirnya pilihan hatinya jatuh ke Universitas IBU Malang. “Saya memilih Universitas IBU karena akreditasinya yang sudah bagus, dan materi Modul Nusantaranya juga menarik. Kami di medsosnya juga sangat beragam programnya,” kata dia.
Mahasiswa lainnya, Zurriatin Toyyibah juga menilai Universitas IBU memiliki kualitas pendidikan yang berkualitas. Ditunjang dengan SDM dosen yang kompeten. Para mahasiswanya juga ramah. “Kami datang disambut dengan ramah. Membuat kami berkesan datang ke kampus ini,” ujar mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat ini.
Program PMM ke-4 dimulai sejak 11 Maret 2024 lalu. Para mahasiswa inbound belajar di luar kampusnya sendiri selama satu semester. Akan banyak wawasan baru yang akan mereka dapatkan. Terutama yang berkaitan dengan budaya lokal tempat mereka belajar.
“Selamat bergembira di event Festival Budaya ini. Maksimalkan waktu anda selama program PMM ini untuk mengenal budaya dan kearifan lokal Kota Malang,” ucap Rektor Universitas IBU, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si.
Mahasiswa asal Kendari Sulawesi Tenggara, Pratama mengatakan mereka dan ratusan mahasiswa PMM lainnya di Universitas IBU akan menempuh kuliah sebanyak 19 SKS. Selama waktu itu mereka akan memaksimalkan seluruh kesempatan yang ada.
Dia sendiri mendapat banyak pengalaman yang unik yang tidak didapatkan di Sulawesi Tenggara. “Banyak yang berkesan. Salah satunya kami mengenal aneka jenis buah apel serta pengolahannya. Ada yang diolah menjadi minuman dan keripik. Ini wawasan baru bagi kami,” ujarnya. Dia juga mendapat pengalaman yang berbeda selama kuliah di Universitas IBU. Dengan perlakuan dosen yang ramah membuatnya nyaman belajar di kampus ini. “Kami banyak belajar dan diskusi disini. Saling bertukar ide dan gagasan membuat pikiran kami semakin terbuka,” pungkasnya. (imm/udi)
