MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto minta kepada seluruh desa untuk melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam beragam kegiatan. Selain sebagai bentuk pembinaan, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menghidupkan potensi yang ada di desa.
“Dengan melibatkan pelaku UMKM, maka ada perputraran ekonomi disana,” katanya disela-sela meninjau stand UMKM Festival Pasar Rakyat di lapangan Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, sore kemarin. Lantaran itulah, Didik mengapresiasi Pemerintah Desa Saptorenggo yang meggelar Festival Pasar Rakyat.
Apalagi, event ini melibatkan puluhan pelaku UMKM. “Sudah meninjau ke masing-masing stand. Ada yang menjual makanan, minuman, juga kerajinan. Ini luar biasa karena event ini, juga dilirik masyarakat. Terbukti banyak orang datang, dan membeli produknya. Artinya ada perputaran ekonomi,” urainya.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini juga mengungkapkan bawa selama ini Pemkab Malang selalu memberikan perhatian lebih kepada para pelaku UMKM, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) maupun Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. “Pembinaan yang dilakukan salah satunya adalah memberikan pelatihan,” ujarnya.
Selain itu Didik mengatakan pemerintah daerah selalu melibatkan para pelaku UMKM tersebut pada kegiatan pameran. Baik itu yang digelar di wilayah Kabupaten Malang maupun di luar Kabupaten Malang. “Pameran ini merupakan sarana untuk promosi. Melalui pameran yang diikuti, orang akan mengetahui produk, membelinya saat produk tersebut kualitasnya bagus,” ujarnya.
Kepala Desa Saptorenggo, Suwaji mengatakan Festival Pasar Rakyat ini merupakan rangkaian kegiatan Bersih Desa Saptorenggo, sekaligus peresmian Kantor Desa Saptorenggo. Rencananya pasar rakyat ini digelar selama beberapa hari. “Festival Pasar Rakyat ini sengaja kami gelar, selain untuk mewadahi para pelaku UMKM di masing-masing RW,” ungkapnya.
Dia mengatakan jika Festival Pasar Rakyat ini diikuti oleh puluhan pelaku UMKM. Mereka menyediakan aneka makanan, minuman, hingga kerajinan tangan. “Makanan yang disediakan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Ada juga festival makan bakso bersama,’’ ungkapnya. Suwaji mengaku bangga, karena event yang baru kali pertama digelar ini mendapat respon baik masyarakat. (ira/mar)