MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Festival Topeng Malang digelar di Kampung Budaya Polowijen (KBP) Kota Malang untuk memeriahkan bulan Suro atau bulan pertama dalam Kalender Jawa. Mengangkat topeng dari berbagai elemen kesenian, festival yang berlangsung Sabtu dan Minggu (5-6/8) itu dikemas edukatif dan menyuguhkan hiburan menarik.
“Festival Topeng Malang baru pertama diadakan di Kampung Budaya Polowijen yang sering ada festival panji, isinya termasuk penampilan topeng Malang. Sekarang mengangkat topeng dari batik, kriya tari dan berbagai unsur melalui rangkaian kegiatan,” ujar pegiat budaya KBP, Isa Wahyudi.
Isa menyampaikan, dirinya tak menyangka Festival Topeng Malang di KBP mampu menarik antusias masyarakat Malang Raya hingga luar kota. Di hari pertama, Sabtu, digelar Workshop Topeng Malang, Workshop Batik Topeng Malang, Lomba Mewarna Topeng Malang dan Sarasehan Topeng Malang. Di dalamnya juga akan melibatkan banyak pelaku seni dan budaya.
“Workshop berjalan bersamaan dengan pelaku seni lain, ada airbrush yang melukis di tampah. Disamping itu pengunjung dan masyarakat belajar tentang batik topeng,” kata pria yang akrab dipanggil Ki Demang ini.
Suasana festival cukup ramai sejak pagi. Pengunjung yang datang menaruh ketertarikan dengan berbagai workshop yang ada. Selain itu, semua panitia dan warga menggunakan busana tradisional dan batik Malang yang menambah kesan unik di festival.
Isa berujar, festival tersebut melibatkan unsur lembaga pendidikan yang bekerja sama, mahasiswa dari sejumlah kampus di Malang untuk menyukseskan acara. Ia menyampaikan sangat berterima kasih dengan kerja sama berbagai pihak yang terlibat. Menurut dirinya festival yang digelar mampu mengangkat ekonomi masyarakat di Polowijen, Kecamatan Blimbing.
“Hari ini ada puluhan anak yang ikut lomba mewarnai dan warga lain workshop batik. Selanjutnya sarasehan, bersama pengisi pegiat budaya, terutama seniman topeng dan tari untuk memperbincangkan kesenian agar tetap lestari dan peduli,” tambah Isa.
Di hari Minggu, (6/8), akan digelar Arak-arakan Topeng Malang, Sesekaran Topeng Malang, Lomba Tari Topeng Malang dan ditutup dengan kembulan. Dalam hal ini juga akan melibatkan banyak anak yang menampilkan Tari Topeng Malang. Selain itu, dalam serangakaian festival itu, di acara penutup akan dilakukan penganugerahan bagi sejumlah pelaku seni dan budaya di Kota Malang. Terutama bagi pelaku seni dan budaya yang dinilai aktif melestarikan budaya Kota Malang.
“Kampung Budaya Polowijen akan memberikan anugerah bagi pelaku seni dan budaya yang masih konsisten dan aktif dalam pelestarian budaya. Itu nanti di penghujung festival,” tuturnya.
Isa mengatakan, para pemenang dalam lomba tersebut nantinya akan mendapat piagam penghargaan. Dimana menurutnya, juga bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan pendidikan dari jalur prestasi. “Untuk lomba ada sekitar 150 peserta. 80 individu dan 70 an peserta kelompok. Sebelum lomba, mereka kami ajak arak-arak an Topeng Malang untuk sesekaran,” tambah Ki Demang.(tyo/jon)