Malang Posco Media-Sebanyak 17 siswa kelas 5 Sekolah Alam MI Baipas Malang menggelar Field Trip ke Bali pada Kamis-Sabtu (23-25 Februari) lalu. Kegiatan tersebut sebagai bentuk pembelajaran kepada siswa tentang budaya, toleransi dan Pluralisme.
Kepala Sekolah Alam MI Baipas Malang Dr. Arga Triyandana M.Pd sangat mendukung kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunya. Menurutnya kegiatan ini bisa menjadi edukasi para siswa.
“Alhamdulillah setiap tahun kami mengadakan study tour sebagai bentuk untuk menunjang pengalaman dan pengetahuan para siswa. Sehingga apa yang dipelajari di kelas bisa di praktekan langsung di masyarakat,” ucap Arga
Ia juga menyampaikan dipilihnya pulau Bali karena terdapat budaya yang kuat, serta sejarah yang bisa dipelajari para siswa.
“Jadi di Bali tidak hanya refreshing, akan tetapi mereka juga belajar tentang budaya, agama dan pengetahuan lainnya,” imbuhnya
Sementara itu koordinator Study Tour M. Imam Wahyudi S.Pd juga mengatakan hal yang sama, menurutnya sejak pemberangkatan para siswa bisa belajar banyak dalam perjalanan. Mulai dari pengenalan transportasi kapal laut yang ditumpangi dan beberapa maskot daerah yang dilewati seperti patung penari di Banyuwangi.
“Dalam perjalanan kami ajak para siswa untuk mengulang kebiasaan yang ada di sekolahan seperti baca surat-surat pendek dan menelaah pelajaran lainnya dengan tujuan tetap istiqomah meskipun dalam perjalanan,” ucap Imam
Ada beberapa objek wisata yang dikunjungi. Pada hari pertama para siswa berkunjung di salah satu pantai. Kunjungan ini melatih speaking para siswa dengan berkomunikasi dengan orang asing. Selain itu mereka juga membersihkan sampah yang ada di sekitar pantai.
“Setiap tempat wisata yang kami kunjungi selalu ada edukasi dan didampingi oleh guru. Jadi setiap guru mendampingi dua siswa,” ucap Imam
Tidak hanya dalam pembelajaran yang menjadi edukasi, para siswa juga diajak untuk melaksanakan salat jama’ yang menggabungkan dua waktu shalat wajib seperti, salat waktu dzuhur dan ashar, maghrib dan isya. Pembelajaran ini juga menjadi hal yang baru untuk para siswa. Karena selama ini para siswa ketika di rumah maupun di sekolah, mereka sholat tepat waktu.
Para siswa juga diajak wisata ke kampung adat Penglipuran. Kampung ini terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli. Tepatnya di dataran tinggi sekitar kaki Gunung Batur. Mereka belajar tentang adat yang ada di sana tentang kebersihan desa tersebut. Selain itu, para siswa juga mengunjungi monumen Bom Bali untuk mengenang sejarah.
“Sebelum berangkat kami tekankan kepada para siswa untuk terus menjaga kesopanan. Karena bagaimanapun budaya di Bali berbeda dengan di Malang atau di Jawa Timur,” ungkap Imam. (hud/jon).