MALANG POSCO MEDIA-Arema FC berjuang sampai akhir kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Satu laga terakhir di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, melawan Bhayangkara FC di Stadion PTIK Jakarta Selatan, Jumat (14/4) malam ini, anak asuh Joko Susilo ingin menuntaskan dengan hasil terbaik.
Laga malam ini sejatinya tak begitu berpengaruh pada prestasi tim. Kemenangan hanya akan membuahkan hasil akhir di klasemen menuju 10 besar. Apalagi Persik gagal mendapatkan poin di laga terakhirnya semalam.
Akan tetapi, kekalahan bisa membuat Arema FC finis di golongan tim papan bawah, antara peringkat 11 sampai 13.
Hal ini dipahami penggawa Arema FC. Akan tetapi, tim pelatih memberikan penekanan pentingnya kemenangan di laga terakhir.
“Kami sudah memberikan penekaan kepada pemain dalam beberapa pekan terakhir. Sekarang untuk laga terakhir memang tidak berpengaruh apa-apa, tapi target bagi pemain berilah yang terbaik untuk tim dan dirimu,” kata pelatih Arema FC Joko Susilo.
Memberikan yang terbaik bagi tim, tentunya bisa menjaga gengsi tim di akhir musim. Sementara untuk individu pemain, diakui Joko bisa berpengaruh pada label pemain itu sendiri. Sebab, di akhir musim tentunya bakal ada evaluasi bagi tim dan individu pemain.
Untuk itulah pria dengan sapaan akrab Gethuk ini meyakini, motivasi dan optimisme pemain tetap tinggi. “Memberi yang terbaik itu, bermanfaat secara individu buat pemain. Kemudian secara profesional buat klub dan pendukung kami,” tambahnya.
Dia menyebutkan untuk laga melawan Bhayangkara FC, tantangan yang dihadapi tim relatif sama. Yakni kelelahan dengan jadwal yang padat. Apalagi jeda dari laga sebelumnya hanya tiga hari.
“Ya karena maju satu hari (jadwal sebelumnya dimainkan 15 April), kami harus adaptasi. Memang beberapa pemain kami tidak bisa main, tapi tidak masalah. Karena kemarin saat lawan Persebaya juga ada yang tidak main,” jelasnya.
Salah satu yang dimaksud adalah Evan Dimas. Gelandang asal Surabaya ini siap kembali berbaju Singo Edan di laga terakhir.
“Kebetulan untuk besok Evan Dimas sudah bisa main jadi kami menatap pertandingan besok dengan optimis,” tandas dia.
Gethuk menambahkan jadwal mepet tersebut bakal menjadi musuh tambahan timnya. Sebab calon lawan relatif lebih bugar karena terakhir bermain 5 April lalu. Praktis, ada waktu jeda sembilan hari dimiliki lawan.
“Selalu momok kami adalah tim lebih bugar. Itu yang menjadi masalah. Kalau sama-sama seperti Persebaya itu, tidak ada masalah. Momok kami seperti waktu lawan Bali United, juga karena mereka istirahat 10 hari kami tiga hari. Semoga besok kami bisa mengatasi. Meskipun masalah di fisik sulit sekali untuk sedikit memodifikasi,” kata dia.
Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC, Agus Sugeng Riyanto mengatakan, timnya menyadari memiliki banyak keuntungan dari lawan. Pertandingan terakhir away namun bagaikan home karena bermain di Stadion PTIK hingga jeda waktu yang lebih lama ketimbang Arema FC.
“Kami away ke tempat ini tapi sudah familiar. Kami memiliki waktu yang cukup lebih lama untuk persiapan tetapi kami juga tetap mencoba mengatur tempo. Ada game dan hampir sama dengan Arema, kami melakukan uji coba mempertahankan game plan,” kata dia.
Untuk laga terakhir, dia menyebutkan Bhayangkara FC ingin mengakhiri kompetisi ini dengan kemenangan. Meski demikian, ia tak mau meremehkan Arema FC.
“Setiap tim yang ada di Liga 1 adalah tim-tim terbaik yang mencoba untuk berkompetisi dengan baik. Arema diawali dengan komposisi yang luar biasa. Memang ada pergantian pelatih di paruh musim dengan pemain yang sama, tetapi pelatih yang selanjutnya (sekarang) mengerti kultur budaya Malang,” katanya.
Menurut dia, secara komposisi tim tidak banyak perubahan. “Akan tetapi sedikit banyak dari cara bermain yang saya lihat lebih banyak ke ball posession kemudian lebih banyak optimalkan serangan-serangan yang tajam dan tim ini masih solid,” pungkasnya. (ley/van)