spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

FKB RSUD Karsa Husada Targetkan Sertifikat Medical Tourism

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – RSUD Karsa Husada Batu terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kota Batu hingga wisatawan. Hal itu disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik (FKB) yang digelar RSUD Karsa Husada Batu Provinsi Jatim di Amarta Hills, Selasa (16/7) kemarin.

Direktur RS Karsa Husada Batu dr. Muhammad Rizal menjelaskan bahwa FKB harus diadakan setiap tahun sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendorong perkembangan pelayanan wisata medis.

“Peningkatan pelayanan prima yang kami berikan kepada masyarakat salah satunya melalui FGD ini. Pasalnya dalam FGD ini kami mengundang semua stakeholder, baik dari pemerintah, birokrasi, LSM, ormas, dan lainnya di Kota Batu untuk memberi saran, masukan, arahan dan kritik demi terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat dan wisatawan,” ujar Rizal kepada Malang Posco Media.

Dengan adanya FKB, lanjut Rizal, RSUD Karsa Husada dapat menilai secara internal dan eksternal apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Batu dan berbagai daerah lainnya. Ini karena RSUD milik Provinsi Jatim ini telah bertekad untuk bisa memberikan pelayanan wisata medis atau Medical Tourism satu-satunya di Kota Batu.

“Untuk bisa mewujudkan dan mengembangkan wisata medis, RSUD Karsa Husada berjuang dan menargetkan tahun ini bisa mendapatkan sertifikat medical tourism. Pasalnya sejauh ini yang memiliki masih Kota Malang,” bebernya.

Pengembangan wisata medis perlu dilakukan RSUD Karsa Husada. Ini karena Kota Batu belum memiliki RS wisata medis. Padahal Kota Baru terkenal dengan kota wisata dan sangat potensial.

“Menuju RSUD Karsa Husada bersertifikat medical tourism berbagai persiapan pengembangan kami lakukan. Persiapan meliputi pembangunan gedung rehabilitasi medis terpadu internasional dengan 5 lantai di sebelah timur rumah sakit yang diharapkan dapat menarik pasar internasional maupun lokal,” urainya.

Untuk pembangunan gedung rehabilitasi medis terpadu internasional dengan 5 lantai, rencananya akan dilakukan selama tiga tahun. Pembangunan dimulai tahun depan di lahan seluas 1200 meter persegi dengan anggaran awal tahun 2025 senilai Rp 23 miliar.

“Ketika pembangunan gedung masuk tahap finishing, maka kami akan mempersiapkan SDM dengan membentuk tim wisata medis. Tim tersebut akan ditangani oleh Ardantya Syahreza, SE selaku konsultan medical tourism,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten III Administrasi Umum Provinsi Jawa Timur Akh Jazuli mewakili Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono berharap RS Karsa Husada Batu dapat menjadi destinasi wisata medis terbaik di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.

“Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan yang ramah dan dukungan penuh dari pemerintah, impian ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Apalagi saat ini pengembangan wisata medis tidak hanya penting untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai produk baru dalam industri pariwisata,” katanya.

Dengan menggabungkan keindahan alam dan pelayanan kesehatan yang berkualitas Kota Batu mewakili Jawa Timur. Maka Karsa Husada dapat menjadi tujuan utama wisata medis di masa depan.

“Pesan Pj Gubernur Jatim RS Karsa dapat benar-benar maju dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di Malang Raya. Karena pengembangan wisata kesehatan dapat mendorong pergerakan wisatawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing, demi pelayanan prima,” ujarnya.

Jazuli menambahkan bahwa wisata medis memiliki potensi besar untuk menahan devisa negara yang selama ini keluar akibat banyaknya pasien Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Meski begitu masih ada tantangan, sehingga sangat penting menggarap sektor ini dengan baik dan profesional karena Jawa Timur, khususnya kawasan Kota Batu memiliki keindahan alam yang mendunia.

“Apalagi ekonomi sudah bangkit pasca pandemi, ini adalah momentum yang tepat untuk mengembangkan wisata medis. Selain itu, lingkungan yang sehat dan pelayanan yang ramah dinilai dapat mempercepat proses penyembuhan pasien,” pungkasnya. (eri/lim)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img