Malang posco media, malang – Semakin tinggi pohon, maka akan semakin besar pula terpaan anginnya. Itulah yang didapatkan oleh sosok Hesti Rosa, CEO Mebiso. Ia yang mendapatkan posisi di saat ini bukan tanpa tantangan. Banyak kerikil-kerikil yang menjadi penghambat perjalanannya.
“Selagi itu hal bagus kita terima, namun kalau kata orang itu hal buruk, ya buat apa didengarkan. Lebih baik fokus untuk memperbaiki diri. Lebih mengembangkan lagi apa yang menjadi target-target kita kedepannya,” jelasnya.
Seorang perempuan dan menduduki tonggak pimpinan di perusahaan tentu banyak hal yang dirasakan olehnya. Ia bersyukur memiliki keluarga yang selalu mensupportnya dalam berbagai hal.
“Tentu bersyukur sekali bisa memiliki keluarga yang open minded. Beberapa tahun terakhir memang saya disibukan dengan pekerjaan saya. Harus mobile berkeliling Indonesia. Namun saya bersyukur keluarga tidak menuntut banyak hal, selalu jaga kesehatan itu saja yang selalu dipesankan,” imbuhnya.
Semangatnya dalam bekerjanya dipupuk oleh para tim yang selalu sepenuh hati dalam bekerja. Energi semangat dari para tim juga menjadi semangatnya untuk dapat terus bergerak dan melangkah maju membawa perusahaan ke puncak tertinggi.
Mencapai kesuksesan di usia muda, tidak membuat Hesti berbesar kepala. Baginya pencapaiannya saat ini adalah bentuk buah dari kerja keras dan maksimal serta support dari lingkungan yang ada di sekitarnya.
“Kalau ditanya apa yang menjadi tantangan, tentu banyak sekali. Dan beberapa saya rasakan untuk sekarang ini. Sekarang saya baru percaya kalau ‘Entrepreneur Feel Lonely Journey’ itu ya benar adanya. Sekarang rasanya saya tidak punya teman,” terangnya.
Meskipun begitu, tak ada kata menyerah dalam kamus hidupnya. Baginya jatuh keterpurukan adalah hal yang biasa, namun yang terpenting adalah bagaimana untuk dapat bangkit dari keterpurukan itu. “Namanya perjalanan hidup, pasti ada kala kita jatuh dibawah. Namun itu bukan menjadi alasan bagi kita untuk stay dan nyaman. Harus bisa bangkitkan dan bergerak lebih. Jika sebelumnya hanya satu langkah, kini harus dua, tiga dan lebih langkah lagi,” tandasnya. (adm/nda)