spot_img
Saturday, June 21, 2025
spot_img

Perumdam Among Tirto Kota Batu

Fokus Program Kerja Menuju Among Tirto Unggul, Profesional dan Sejahtera

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Perumdam Among Tirto Kota Batu memiliki nahkoda baru setelah melaksanakan seleksi cukup panjang. Bahkan hingga dua babak. Nahkoda baru adalah Achmad Yusuf, SAP yang telah resmi dilantik sebagai Dirut Perumdam Among Tirto Kota Batu Masa Bhakti 2025-2030.

Bagi Achmad Yusuf atau Gendon sapaan akrabnya tentu telah menyiapkan berbagai program selama lima tahun kedepan untuk membawa perusahaan plat merah Among Tirto Unggul, Profesional dan Sejahtera. Dengan usia masih muda, 40 tahun, ia memiliki semangat, ide dan inovasi yang bakal diimplementasikan agar masyarakat Kota Batu puas dengan pelayanan air bersih.

Malang Posco Media berkesempatan untuk tanya jawab perihal langkah, tantangan hingga program kebijakan yang akan dilakoni dalam lima tahun kedepan.

MPM : Ke depan setelah mendapat amanah sebagai Dirut Perumdam Among Tirto punya tantangan yang tidak mudah. Ada banyak pekerjaan besar yang harus segera dilakukan.

Apa saja program yang telah dirancang dan akan dijalankan?

GENDON : Selama lima tahun kedepan saya  telah menyiapkan beberapa prioritas program kerja menuju Among Tirto Unggul, Profesional dan Sejahtera. Salah satunya saya akan lakukan penurunan NRW (Non-Revenue Water) dengan penggantian meter air, revitalisasi jaringan dan pembuatan pionir zonasi dan distric meter area pada tiap SPAM.

Penurunan NRW merupakan upaya kami untuk mengurangi selisih antara jumlah air yang diproduksi oleh PDAM dengan jumlah air yang benar-benar dibayar oleh pelanggan. NRW mencakup kehilangan air fisik (kebocoran pipa, dll) dan kehilangan air non-fisik (pencurian, meter tidak akurat, dll).

MPM : Selain penurunan NRW, Upaya lain untuk peningkatan kualitas layanan seperti apa?

menginventarisasi aset. Ini  mencakup seluruh aset perusahaan  GENDON : Kami juga akan yang akan atau aset yang telah dimiliki oleh Perumdam. Nantinya aset ini untuk akan integrasi ke database guna menciptakan kebijakan strategis dalam peningkatan kualitas pelayanan.

Kami juga akan mengimplementasi Good Corporate Governance (GCG) dengan pembuatan kode etik, audit charter, pedoman GCG, board manual dan dokumen pendukung lainnya. Tujuannya memastikan perusahaan dikelola secara transparan, akuntabel dan bertanggung jawab, demi kepentingan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dan keberlanjutan perusahaan.

MPM : Terkait SDM di Among  Tirto sendiri apakah juga akan dilakukan peningkatkan kapasitas?

GENDON : Jelas. Kami juga fokus pada internal dengan peningkatan SDM. Peningkatan kapasitas SDM ini sangat penting. Yang akan kami lakukan dengan menggelar pelatihan, uji kelayakan berkala, reward and punishment dan kegiatan penunjang keharmonisan pegawai serta kerja sama dengan penyedia tenaga kerja lain pada beberapa posisi tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

MPM : Apakah ada wacana pengembangan unit usaha di Among Tirto?

GENDON : Ada, namun tidak bisa langsung kami realisasikan dalam waktu dekat. Salah satunya adalah pembuatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Rencana bisnis ini akan dipertimbangkan secara jangka panjang dengan memerhatikan beberapa aspek yakni ketersediaan sumber daya, jangkauan produk, strategi pemasaran serta anggaran dan proyeksi pendapatan.

Ketika sudah terealisasi AMDK, tentu akan menambah pendapatan daerah. Caranya Pemerintah bisa mengeluarkan Perwali agar setiap kegiatan pemerintah kota, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan, milik Among Tirto. Tentu kami  Batu wajib menggunakan AMDK  DPRD,  hingga pelaku usaha di Kota tidak ingin menguasai semua pasar, setidaknya 50 persen kegiatan bisa menggunakan AMDK kami.

MPM : Untuk pelanggan tentunya terdapat klasifikasi berbeda. Apakah ada bantuan bagi mereka yang tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)?

GENDON : Tentu ada. Saya akan lakukan subsidi silang, yakni peningkatan tarif pelanggan kalangan atas dengan tetap mempertahankan tarif untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan sosial serta berpedoman pada penerapan prinsip subsidi silang. Sehingga dapat menciptakan keadilan pembebanan tarif air

secara obyektif.

Kami juga akan meninjau ke lapangan untuk melihat pelanggan yang sudah sewajibnya naik kelas. Misal ketika awalnya ada pelanggan yang rumahnya untuk hunian kemudian berganti menjadi villa bisa dinaikkan kelasnya. Kemudian juga bisa dilakukan subsidi bagi MBR dengan pembiayaan pemasangan jaringan baru.

MPM : Terkait pengembangan atau penambahan pelanggan Perumdam Among Tirto Kota Batu seperti apa? Mengingat di Kota Batu mayoritas masih menggunakan HIPPAM?

GENDON : Yang jelas kami akan bekerja sama atau optimalisasi kerja sama antara Perumdam di Malang Raya dan kerja sama dengan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM). Contoh dengan Malang Raya (Dirut Kab dan Kota Malang.red) kami telah membahas kenaikan tarif. Tinggal Government to Government (G to G) yang bergerak agar kenaikan tarif segera diberlakukan.

Begitu juga dengan HIPPAM kami akan berkerja sama. Misal ada sumber yang digunakan HIPPAM namun berlebih kita bisa membelinya untuk disalurkan ke pelanggan.

MPM : Banyak isu di luar bahwa  Batu terus berkurang? Upaya  debit sumber air bersih di Kota yang dilakukan Among Tirto apa saja? 

GENDON : Kami akan melakukan penambahan Sumber Air Baku untuk menjamin keberlanjutan supply air bersih dimasa mendatang, seiring dengan pertumbuhan Kota Batu. Namun ini butuh waktu panjang dan anggaran besar. Ketika memang sangat mendesak harus dilakukan, kami akan upayakan tersebut. Kami tidak bergantung pada penyertaan modal, namun juga bisa melalui CSR ataupun mencari bantuan dari Pemerintah Pusat.

Kami tekankan bahwa semua upaya yang telah direncanakan tersebut bertujuan untuk kepuasan pelanggan air bersih di Kota Batu. Begitu untuk peningkatkan PAD Kota

Batu. Dengan begitu akan membawa Perumdam Among Tirto Unggul, Profesional dan Sejahtera. (eri/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888