Empat Tewas Usai Rombongan Keluarga Sambang Besan, Mobil Hancur, Anak dan Cucu Selamat
MALANG POSCO MEDIA – Kecelakaan (laka) tragis mobil Toyota Fortuner B-1683-TJG di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Senin (13/5) malam pukul 18.00 WIB merupakan rombongan keluarga. Mereka baru saja dari Lumajang usai sambang besan.
Sebelumnya diberitakan Malang Posco Media, kecelakaan ini menewaskan empat orang dari sembilan penumpang dalam mobil. Imriti Yasin Ali Rahbini yang mengemudikan mobil merupakan salah satu korban meninggal dunia. Wanita 51 tahun itu warga Perumahan Kampoeng Araya Desa Gondanglegi Kulon Kecamatan Gondanglegi. Sebelumnya diberitakan Imriti warga Jalan Gunungsari Indah B16 Kedurus Karang Pilang Surabaya. Imriti Yasin Ali Rahbini adalah istri dari Sarkowi Ghozali, Dirut Travel Ibadah Haji dan Umroh Mastour.
Para penumpang mobil itu memiliki hubungan keluarga dan tetanggaan.
Dalam mobil nahas itu terdapat seorang anak dan dua cucu Imriti. Yakni Fatin dan dua anaknya Nafla Syakira, 8 tahun dan Naila Salsabila, 6 tahun. Fatin dan dua anaknya selamat, kini menjalani perawatan di RST Soepraoen.
Selain itu Sulimah dan anaknya Moch Mushili Irvani meninggal dunia. Tetangga Sulimah, Tutik Kuntiarini juga meninggal dunia.
Sementara Siti Aminah, tetangga Sulimah selamat. Begitu pun Hafis Muhammad Rafif Afkari, berusia 7 tahun, anak Tutik Kuntiarini selamat. Tetanga korban, Andi Ghozali mengatakan rombongan baru pulang dari Lumajang ke Gondanglegi usai ngunduh mantu. Pasangan pengantin putri kedua korban Sulimah, Ely yang menikah dengan Amin asal Lumajang.
“Mereka akad nikahnya Senin pekan lalu. Kemudian Minggu kemarin, bu Sulimah mengajak tetangganya untuk sambang keluarga dan besan di Lumajang. Bu Sulimah menggunakan mobil milik Bu Im (Imriti Yasin Ali Rahbini) yang mengemudikan mobil,” kata Ghozali.
Sulimah dengan Imriti Yasin Ali Rahbini sudah kenal lama. Sulimah sering membantu Imriti Yasin Ali Rahbini memasak di rumahnya, termasuk bila ada acara keagaman dan sosial.
Usai acara sambang keluarga dan besan itu rombongan sempat menginap semalam di rumah orang tua Sulimah di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Setelah itu melanjutkan perjalanan pulang ke Gondanglegi. Dalam perjalanan itulah terjadi kecekalaan.
Kasatlantas Polres Malang AKP Dani Adis Garta mengatakan kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, mobil Toyota Fortuner nopol B-1683-TJG itu, berjalan dari arah timur ke barat.
“Dari hasil olah TKP yang kami lakukan, terdapat fakta bahwa mobil ini melaju cukup kencang dari arah timur ke barat. Saat tiba di lokasi kejadian, sisi kiri mobil membentur bukit dan oleng ke kanan,” jelasnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (15/5) siang.
Mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) ini terpental ke seberang jalan. Langsung menerobos pembatas jalan buatan.
“Kami menemukan data, bahwa posisi jalan yang dilalui kendaraan dari timur ke barat menurun cukup tajam. Namun, tidak ditemukan jejak pengereman. Saat mendekati titik tabrak, ditemukan bekas ban selip,” jelasnya.
Hal ini yang diduga kuat membuat mobil itu akhirnya hilang kendali, dan terhempas ke ruas jalan di bawah. Mobil diduga sempat terguling sebelum akhirnya terperosok di jurang hingga tersangkut di pepohonan.
“Kami mengindikasikan, bahwa menjelang terjadinya benturan dengan pembatas jalan pegemudi tidak dapat menguasai kendaraan. Kemudian juga tidak melakukan pengereman. Sementara, apakah terjadi rem blong, kami akan memeriksa kondisi kendaraan tersebut setelah dievakuasi,” jelasnya.
Diketahui, di dalam kendaraan itu selain Imriti terdapat delapan orang lain. Yakni, Sulimah, 57, Moch Mushili Irvani, 33, Tutik Kuntiarini, 51, yang ikut meregang nyawa. Kemudian ada Siti Aminah, 30, yang berhasil selamat. Ketiga orang tersebut merupakan warga Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.
Selain itu juga ada Fatin, 33, asal Kecamatan Karangpilang Kota Surabaya, serta dua orang anaknya yang masih kecil Nafla Syakira, 8 tahun dan Naila Salsabila, 6 tahun.
Para korban selamat ini langsung dibawa ke RST dr. Soepraoen Kota Malang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Beberapa penumpang mobil saat jatuh 20 meter ke jalan pemukiman warga itu, sekitar empat orang. Sementara, lima orang lainnya berada di dalam mobil,” jelasnya.
Proses evakuasi yang memakan waktu hampir dua jam ini, akhirnya berhasil mengangkat bangkai mobil dari jurang. Posisi kendaraan ada di tepi jurang dekat aliran sungai, dengan kedalaman dari tepi jalan mencapai 80 hingga 100 meter.
“Penarikan kendaraan menggunakan tali sling baja, dengan bantuan alat katrol. Kemudian bersama warga sekitar dibantu, untuk proses penarikan. Estimasi waktu yang digunakan, memakan waktu sekitar dua jam,” kata dia.
Saat ini, pihak kepolisian masih memasang garis polisi di tepi jurang tempat mobil Fortuner itu terjun bebas. Selain itu, bersama warga untuk beberapa waktu ke depan, akan dibantu untuk pengaturan lalu lintas dan mengingatkan pengemudi yang melintas agar lebih hati-hati dan mengurangi kecepatan. (rex/den/van)